visitaaponce.com

Tekankan Keamanan Berkendara Mobil Listrik dan Capai Target Emisi

Tekankan Keamanan Berkendara Mobil Listrik dan Capai Target Emisi
RSR 2023 menekankan pada keamanan dan keselamatan berkendara serta komitmen Jasa Marga mencapai target emisi karbon.(Dokpri.)

PROGRAM Road Safety Rangers (RSR) 2023 menekankan pada keamanan dan keselamatan berkendara yang dilengkapi dengan komitmen Jasa Marga dalam mendukung upaya pemerintah mencapai target net zero emission pada 2060. Jasa Marga menjamin Service Excellence kepada masyarakat dengan membangun kolaborasi dan sinergi tidak hanya dengan pemangku kebijakan ataupun operator jalan tol lain, tetapi juga dengan elemen masyarakat yang diwakili oleh para komunitas otomotif. 

"Saat ini kita dihadapkan pada masalah global berupa isu lingkungan berkelanjutan dengan meningkatnya emisi karbon dan polusi udara. Penggunaan mobil listrik merupakan salah satu alternatif solusi transportasi berkelanjutan. Jasa Marga turut mendukung percepatan penggunaan mobil listrik dengan menyediakan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di 15 lokasi rest area jalan tol Jasa Marga Group. Dengan meningkatnya pengguna mobil listrik, kebutuhan mengemudi mobil listrik secara aman dan berkeselamatan juga semakin penting. Kami berharap safety campaign melalui program RSR kali ini dapat turut berkontribusi membangun ekosistem transportasi berkelanjutan," ujar Direktur Operasi Jasa Marga Fitri Wiyanti pada acara puncak dengan tema Safety Driving with Electric Vehicles for Sustainable Transport di Jakarta, Minggu (10/12). 

Senada dengan Fitri, Direktur Jalan Bebas Hambatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Triono Junoasmono menyebutkan pembangunan infrastruktur jalan tol berkelanjutan menjadi kewajiban pemerintah dan badan usaha jalan tol (BUJT), tidak hanya berkeselamatan tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan berkelanjutan. Namun demikian, peran aktif masyarakat juga sangat diperlukan untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan. 

Baca juga: Penjualan SUV Naik Imbangi Keuntungan Iklim dari Mobil Listrik

"Komitmen pemerintah dan BUJT diwujudkan dengan penggunaan material jalan tol yang ramah lingkungan. Contohnya, penggunaan PLTS di Jalan Tol Bali Mandara hingga penyediaan SPKLU di rest area. Program edukasi keselamatan berkendara dari Jasa Marga dapat membantu pemerintah dalam upaya menciptakan awareness terhadap keselamatan berkendara dan penggunaan kendaraan ramah lingkungan. Semoga kegiatan ini dapat dilanjutkan dengan target peserta yang lebih luas serta memberikan manfaat lebih besar," tambahnya.

Asisten Deputi Bidang Jasa Infrastruktur Kementerian BUMN Hendrika Nora Osloi Sinaga menyebutkan program safety campaign yang rutin digelar Jasa Marga merupakan salah satu wadah edukatif dan informatif untuk masyarakat. Melalui RSR, masyarakat diajak untuk mengenal bahwa infrastruktur jalan tol telah didesain dengan mempertimbangkan keselamatan para pengendara. Tidak hanya itu, tahun ini program edukasi keselamatan berkendara ini juga dilengkapi dengan agenda transportasi berkelanjutan yang menjadi fokus pemerintah. 

Baca juga: Nissan Investasi untuk Percepat Produksi Mobil Listrik Inggris

"Berkendara aman, selamat, sekaligus peduli terhadap lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemerintah maupun operator jalan tol, tetapi juga tanggung jawab diri kita masing-masing. Ke depan, kami berharap para peserta training maupun anggota komunitas dan adik-adik pelajar dapat menjadi influencer berkendara aman di lingkungan terdekat," ujar Nora.

Berlanjut dalam sesi talkshow, Professional Safety Engineer Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan dengan pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia yang semakin pesat, masyarakat perlu dibekali dengan analisa potensi risiko pada kendaraan listrik sehingga memiliki standardisasi keamanan yang dapat mendukung praktik berkendara berkeselamatan. "Masyarakat seharusnya dapat melakukan pengecekan baterai secara berkala, memastikan material dan instalasi kelistrikan sesuai standar, serta mengenali sistem discharging apabila kendaraan mengalami insiden. Faktor human error seperti penurunan kewaspadaan dan potensi risiko lain seperti microsleep, lane hogger, aqua planning, pecah ban, hingga memastikan berkendara dengan jarak aman juga penting untuk diantisipasi. Potensi risiko ini dapat diminimalisasi jika pengguna memahami instrumen kendaraannya, kembali membaca manual book sehingga dapat mengurangi malfunction saat berkendara," ujar Ahmad Wildan.

Di kesempatan yang sama, Executive Director and Chief Instructor Indonesian Defensive Driving Center Bintarto Agung mengatakan, ada perbedaan yang cukup signifikan antara mengendarai kendaraan berbahan bakar minyak maupun listrik meskipun prinsipnya sama. Kendaraan listrik memiliki direct control sehingga diperlukan sosialisasi mengenai sistem dan spesifikasi kendaraan listrik sehingga meningkatkan pengetahuan untuk membangun budaya keselamatan transportasi yang lebih baik.

"Yang paling penting untuk menjadi defensive and responsible driver memerlukan pemahaman tentang etika berkendara. Saya sering menyebutnya sikap 4A Allert, Aware, Attitude, dan Anticipation. Tidak hanya itu masyarakat perlu menyiapkan rencana perjalanan yang detail dan baik, mempelajari spesifikasi kendaraan listrik, hingga memahami peraturan lalu lintas demi keselamatan berkendara," ujar Bintarto. (RO/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat