Inflasi AS Turun Tipis pada November, Tekanan masih Ada
![Inflasi AS Turun Tipis pada November, Tekanan masih Ada](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/e0b2a0927b0d1d4d8e714c82ff4676b6.jpg)
INFLASI di Amerika Serikat (AS) turun tipis untuk bulan kedua berturut-turut pada November. Data pemerintah menunjukkan itu pada Selasa (12/12). Ini menjadi berita yang menggembirakan bagi para pembuat kebijakan yang berupaya mengendalikan harga.
Indeks harga konsumen (CPI), ukuran inflasi yang diawasi dengan ketat, naik 3,1% dari tahun lalu. Ini dikatakan Departemen Tenaga Kerja. Angka tersebut turun dari angka 3,2% di Oktober.
Perlambatan ini terjadi karena turunnya harga bahan bakar. Indeks bahan bakar turun 6,0%. Namun, angka inflasi sedikit lebih tinggi dari perkiraan. CPI naik 0,1% antara Oktober dan November. Tidak termasuk komponen pangan dan energi yang mudah berubah, kenaikan CPI stabil di angka 4,0%dibandingkan tahun lalu.
Baca juga: Inflasi Brasil kembali Melambat pada November
Angka-angka pada Selasa dirilis pada hari yang sama ketika Federal Reserve membuka pertemuan kebijakan terakhirnya tahun ini. Pejabat bank sentral dengan cepat menaikkan suku bunga pinjaman acuan sejak tahun lalu untuk menjinakkan inflasi yang membandel. Angka CPI secara keseluruhan telah turun tajam dari puncaknya sebesar 9,1% pada Juni 2022.
Para analis sebagian besar memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga pada tingkat saat ini karena dampak penaikan suku bunga yang ada akan berdampak pada perekonomian terbesar di dunia tersebut. "Angka inflasi punya sedikit implikasi terhadap pertemuan The Fed pada Desember," kata Michael Pearce, ekonom utama AS di Oxford Economics.
Baca juga: Moody's Turunkan Prospek Peringkat Hong Kong ke Negatif
Dia menambahkan bahwa para pejabat, "Secara luas memberi isyarat untuk memperpanjang jeda dan tidak akan bereaksi berdasarkan data satu bulan. Untuk melihat penurunan suku bunga lebih awal, kita perlu melihat inflasi melambat lebih tajam, mungkin dibantu oleh perlambatan di pasar tenaga kerja yang membantu menurunkan pertumbuhan upah dan inflasi harga jasa," kata Pearce kepada AFP menjelang laporan terbaru.
Risiko ke depan
Tekanan harga juga masih terjadi di area lain. "Indeks tempat tinggal terus meningkat pada November mengimbangi penurunan indeks bensin," kata Departemen Tenaga Kerja.
Ketika inflasi sedang turun, kepala ekonom EY Gregory Daco memperingatkan bahwa mungkin ada risiko pengetatan berlebihan dalam kebijakan moneter. Dia mencatat bahwa The Fed sangat bergantung pada data dalam pengambilan keputusan suku bunganya yang berhasil ketika inflasi meningkat atau stabil pada tingkat tinggi.
Namun, katanya, "Kita berada di dunia bahwa disinflasi terjadi lebih cepat dari perkiraan The Fed. Hal ini menunjukkan kemungkinan bahwa pada dasarnya, mereka akan memiliki kebijakan moneter yang terlalu ketat mengingat kondisi inflasi saat ini." (Z-2)
Terkini Lainnya
Risiko ke depan
The Fed Diperkirakan Tahan Suku Bunganya Bulan Ini
Rupiah Menguat ke Rentang 16.200 per Dolar AS
IHSG Menguat Gapai 7.250, Suku Bunga AS Mungkin Dipangkas September
Hari Bank Indonesia 5 Juli, Simak Sejarah, Peran, dan Wewenangnya
Ada optimisme Pasar Global terhadap Penurunan Suku Bunga The Fed
IHSG Ditutup Menguat Lewati 7.200
The Fed Diperkirakan Tahan Suku Bunganya Bulan Ini
Rupiah Menguat ke Rentang 16.200 per Dolar AS
Akhir 2024, IHSG Diprediksi Tembus 7.585
Suku Bunga The Fed Dipangkas, Dolar AS Melemah, IHSG Menguat
BI: Ada Peluang Penurunan Suku Bunga Acuan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap