Suku Bunga Fed Rate Ditahan Sesuai Ekspektasi Pasar
![Suku Bunga Fed Rate Ditahan Sesuai Ekspektasi Pasar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/66f1431501583cb1f67fa0dbbb4630cd.jpeg)
BANK sentral AS, The Fed, kembali mempertahankan suku bunga, dan tiga kali penurunan suku bunga untuk tahun 2024. Federal Reserve mempertahankan Fed Funds Rate (FFR) stabil pada 5,25% - 5,5% untuk pertemuan ketiga berturut-turut di bulan Desember 2023.
"Ini sejalan dengan ekspektasi pasar," kata Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro, melalui keterangan yang diterima, Kamis (14/12).
Para pembuat kebijakan The Fed mengatakan indikator-indikator terbaru menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi telah melambat, kenaikan lapangan kerja telah moderat namun tetap kuat, dan tingkat pengangguran tetap rendah. Sistem perbankan AS dinilai sehat dan tangguh.
Baca juga: IHSG Menguat Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed
Kondisi keuangan dan kredit yang lebih ketat untuk rumah tangga dan bisnis cenderung membebani aktivitas ekonomi, perekrutan, dan inflasi. Lonjakan suku bunga menyebabkan biaya pinjaman konsumen meroket sementara inflasi tetap tinggi, membuat banyak rumah tangga berada di bawah tekanan.
The Fed mengupayakan lapangan kerja maksimum dan inflasi sebesar 2% dalam jangka panjang. The Fed akan terus menilai informasi tambahan dan implikasinya terhadap kebijakan moneter.
Baca juga: Pidato Pejabat The Fed Beri Optimistisme Pasar akan Kemungkinan Suku Bunga Ditahan
Telain itu, the Fed akan terus mengurangi kepemilikannya atas surat utang lembaga sekuritas Treasury dan sekuritas yang didukung hipotek, seperti yang dijelaskan dalam rencana yang telah diumumkan sebelumnya. Mereka juga berkomitmen kuat untuk mengembalikan inflasi ke target 2%.
Panduan Fed yang baru mengindikasikan pertumbuhan yang kuat pada tahun 2023. Mereka juga menerbitkan proyeksi baru untuk Desember 2023.
The Fed melihat aktivitas ekonomi sedikit meredup tahun depan setelah tahun 2023 yang kuat. Pertumbuhan ekonomi AS diperkirakan akan mencapai 2,6% pada akhir tahun ini, sedikit naik dari proyeksi September 2023 bahwa produk domestik bruto riil akan tumbuh 2,1% tahun ini.
Anggota komite The Fed memperkirakan pertumbuhan PDB riil akan mencapai 1,4% pada akhir tahun depan, sedikit turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,5%, sebelum rebound ke 1,8% pada 2025 dan 1,9% pada 2026.
"Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak memperkirakan ekonomi AS akan memasuki resesi setidaknya selama dua tahun," kata Asmo.
Pernyataan Fed mengisyaratkan pengetatan kebijakan dapat dilakukan. Dari panduan terbaru, inflasi Belanja Personal (PCE) direvisi lebih rendah untuk tahun 2023 (2,8% vs 3,3% pada proyeksi September 2023) dan 2024 (2,4% vs 2,5% pada proyeksi September 2023) serta inflasi PCE inti, yang terlihat pada 3,2% di 2023 (vs 3,7%) dan 2,4% (vs 2,6%) pada tahun 2024.
Proyeksi tingkat pengangguran AS tetap stabil di 3,8% untuk tahun 2023 dan 4,1% untuk tahun depan. Dot plot menunjukkan proyeksi median akhir tahun 2024 untuk FFR turun menjadi 4,6% dari 5,1% yang terlihat pada proyeksi September 2023.
Setelah keputusan rapat The Fed (FOMC), indeks dollar turun ke 103,2, level terendah dalam lebih dari seminggu setelah the Fed mempertahankan suku bunga sesuai ekspektasi dan mengisyaratkan tiga kali pemangkasan suku bunga untuk tahun depan, lebih banyak dari yang diperkirakan oleh sebagian besar investor.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun juga turun di bawah 4,1%, terendah sejak awal Agustus. Saham-saham AS menguat dan membukukan keuntungan setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuannya.
Ketiga indeks saham utama AS terbang sekitar 0,7% lebih tinggi setelah bergerak datar di sebagian besar aktivitas perdagangan pagi hari, dengan Dow Jones berada pada rekor tertinggi.
"Perkembangan ini juga diharapkan dapat menjadi katalis positif bagi pasar keuangan Indonesia pada perdagangan hari ini, yang memungkinkan nilai tukar rupiah terapresiasi terhadap dolar AS, penurunan imbal hasil obligasi, dan kenaikan pasar saham domestik," kata Asmo. (Z-10)
Terkini Lainnya
The Fed Diperkirakan Tahan Suku Bunganya Bulan Ini
Rupiah Menguat ke Rentang 16.200 per Dolar AS
IHSG Ditutup Menguat Lewati 7.200
Akhir 2024, IHSG Diprediksi Tembus 7.585
Suku Bunga The Fed Dipangkas, Dolar AS Melemah, IHSG Menguat
BI: Ada Peluang Penurunan Suku Bunga Acuan
Bank Indonesia Adalah Bank Sentral, Apa Peran Utamanya?
Bank Indonesia: Cadangan Devisa Akhir Juni 2024 US$140,2 Miliar
Buat Malu Keluarga Cendana, Alasan Soedrajad Djiwandono Dipecat Jadi Gubernur BI
BI: Proyek Nexus Lancarkan Sistem Pembayaran Antarnegara
Rupiah Diprediksi Tidak Stabil Hingga Akhir Tahun
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap