visitaaponce.com

Bulog Pastikan Ketersediaan Beras di Periode Nataru

Bulog Pastikan Ketersediaan Beras di Periode Nataru
Bulog memastikan stok cadangan beras pemerintah saat ini berada di angka 1,4 juta ton yang dinilai cukup memadai untuk Nataru.(Antara)

MANAGER Humas dan Kelembagaan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Tomi Wijaya memastikan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dalam kondisi aman dan memadai untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Saat ini stok CBP berada di angka 1,4 juta ton.

"Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, Bulog sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton," ujar Tomi melalui siaran pers yang dikutip pada Sabtu (16/12).

"Saat ini kita sudah kontrak dengan beberapa negara yang produksinya masih banyak yaitu Thailand, Vietnam, PakistanMyanmar, dan Kamboja. Selanjutnya kita juga akan menjajaki dengan India maupun negara lainnya yang memungkinkan dan memenuhi persyaratan," lanjutnya.

Baca juga: Kunker Ke Labuan Bajo, Jokowi Cek Ketersediaan Beras Bulog

Tomi mengemukakan, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional menugaskan Bulog untuk melaksanakan dua instrumen utama guna mengantisipasi gejolak harga beras. Itu dilakukan melalui program Bantuan Pangan dan Operasi Pasar atau Stabilisasi Pasokan dan harga Pangan (SPHP).

"Masyarakat tidak perlu khawatir, Pemerintah melalui BULOG sudah menggelontorkan beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia dengan jumlah total per Kamis (14/12) sebanyak 1,1 juta ton dan kegiatan ini juga terus berlanjut digelontorkan sampai harga stabil," kata Tomi.

Baca juga: Budi Waseso Geser Ke SIG, Bayu Krisnamurthi Jadi Dirut Bulog

"Selanjutnya juga sekarang sedang disalurkan Beras Bantuan Pangan tambahan untuk bulan Desember. Total Beras Bantuan Pangan yang disalurkan selama tahun 2023 sudah sebanyak 1,4 juta ton. Sesuai arahan Presiden Jokowi saat memberikan langsung Bantuan Pangan di Kamis (14/12) program ini akan diteruskan sampai dengan bulan Maret 2024 dan akan memperhatikan lagi APBN untuk menambah sampai dengan Juni 2024," lanjutnya.

Melalui dua instrumen tersebut, imbuh Tomi, gejolak kenaikan harga beras akibat dampak El Nino mampu diredam secara efektif. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat