visitaaponce.com

Produk keuangan berbasis syariah merupakan salah satu alternatif pilihan yang banyak menarik minat masyarakat. Dari riset Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LM FEB UI) sebanyak 25,7% masyarakat memilih untuk produk keuangan berbasis syariah.

Hal ini tentu membuat produk keuangan berbasis syariah menjadi sebuah peluang untuk dikembangkan lebih jauh untuk menjadi pilihan bagi masyarakat.

Salah satu produk keuangan syariah yang menarik untuk alternatif investasi bagi masyarakat ialah Tabungan Emas Pegadaian Syariah.

Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan menjelaskan bahwa seluruh nasabah Pegadaian dari segmen manapun saat ini dapat mengakses produk Pegadaian, termasuk Tabungan Emas Pegadaian baik yang konvensional maupun syariah.

Baca juga: Kinerja Pegadaian Kanwil VIII Jakarta 1 sepanjang 2023 Menggembirakan

“Cara Gadai Tabungan Emas di Pegadaian konvensional dan syariah sama, namun di Pegadaian Syariah tentu nasabah dapat memanfaatkan pendanaan sistem rahn (gadai) dengan akad syariah, baik untuk keperluan produktif maupun konsumtif. Kemudian jika sewa modal Gadai Tabungan Emas konvensional mulai dari 0,75% per 15 hari, di syariah mu’nah pemeliharaan dimulai dari 0,49% per 10 hari,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Jumat (5/1).

Lebih lanjut, Damar mengatakan bahwa sejauh ini antusias masyarakat dalam produk Tabungan Emas Pegadaian Syariah sangat baik. Hal ini terlihat dari jumlah tabungan emas di Pegadaian Syariah yang mencapai 814 kg pada 2023 atau meningkat 3% dibanding tahun sebelumnya.

Diketahui Tabungan Emas Pegadaian Syariah merupakan layanan penitipan emas yang memungkinkan nasabah berinvestasi emas secara mudah, aman, dan terpercaya.

Baca juga: Pegadaian Dampingi UMKM Disabilitas, Dorong Lebih Mandiri dan Maju

Produk ini memiliki beberapa keunggulan di antaranya jaminan emas 24 karat, biaya pengelolaan rekening ringan, pembelian mulai dari 0,01 gr, dapat dicetak fisik (Logam Mulia), dapat ditransfer ke sesama pemilik Tabungan Emas, mudah dicairkan (buyback dan gadai), dan dapat ditransaksikan secara online melalui Pegadaian Digital Syariah Service.

Damar menambahkan, tidak hanya Tabungan Emas, Pegadaian Syariah juga tercatat mengalami peningkatan penyaluran pinjaman pada 2023. Tercatat penyaluran pinjaman Gadai Syariah mencapai Rp28,9 triliun pada 2023, sementara pada 2022 penyaluran pinjaman mencapai Rp25,5 triliun.

Secara terpisah, Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menegaskan bahwa Tabungan Emas Pegadaian Syariah telah menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat untuk melakukan investasi emas dan bisa dicetak jika dibutuhkan.

“Dengan tren harga emas yang meningkat dalam jangka panjang, ini akan menjadi alternatif yang menarik bagi masyarakat yaitu Tabungan Emas Pegadaian Syariah. Ini juga dilakukan secara digital dan ini relatif aman. Masyarakat jadi diberikan alternatif apakah ingin membeli emas dalam bentuk fisik atau digital. Mudah juga untuk dijual kembali sesuai harga pasar,” ujar Trioksa.

Kendati demikian, Trioksa memberikan catatan bahwa ke depannya, Pegadaian Syariah dapat melakukan update secara real time terkait harga emas di pasar. Hal ini menurutnya akan menjadi semakin menarik bagi masyarakat untuk berinvestasi di Tabungan Emas Pegadaian Syariah. (Z-11)