visitaaponce.com

Waspadai Kenaikan Harga Gula

Waspadai Kenaikan Harga Gula
Ilustrasi. Pekerja mengemas gula pasir di gudang kantor Perum Bulog Kendari, Kendari, Sulawesi Tenggara.(ANTARA/JOJON)

INDONESIA dinilai perlu mewaspadai kondisi gula nasional. Sebab potensi kekurangan stok bakal terjadi dan berdampak signifikan bila tak segera ditangani dengan baik. Hal yang paling dikhawatirkan ialah kenaikan harga yang tak terkendali dan bakal membebani masyarakat.

Hal itu disampaikan Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Gani. "Ini sudah ngeri-ngeri sedap terkait ketersediaan gula di pasaran," ujarnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu (13/3).

Dia menambahkan, saat ini persediaan gula di pabrik gula grup PTPN berada di angka 166.674 ton. 138.317 ton di antaranya milik pedagang dan 28.157 sisanya merupakan milik PTPN.

Baca juga : Neraca Komoditas dan Impor Bisa Jadi Jawaban Kebutuhan Gula

Adapun rencana produksi musim giling diperkirakan akan mengalami tekanan pada April 2024. Sebab terjadi penurunan produksi dari 11.456 ton di Maret menjadi 4.874 ton. "Dari sisi PTPN, sampai dengan Mei perlu diwaspadai, tentu ini kebijakan pemerintah untuk mengatasi, jangan sampai gula di pasar berkurang dan harga melonjak," kata Gani.

Adapun PTPN mengambil memiliki porsi hingga 35% dari total produksi gula nasional. Pada tahun ini, PTPN menargetkan produksi gula mencapai 978.832 ton. Dari jumlah produksi itu, 596.561 ton milik PTPN dan 382.170 ton milik pedagang.

Sementara kebutuhan gula setiap tahunnya diperkirakan berkisar 3 juta ton. Dus setiap bulannya konsumsi gula berkisar 250 ribu ton. Sementara catatan PTPN menunjukkan stok gula pada akhir 2023 yang dapat digunakan tahun ini hanya 740 ribu ton. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat