visitaaponce.com

Presiden Jokowi Dinilai Tidak Berikan Perbaikan ke Nasib Petani

Presiden Jokowi Dinilai Tidak Berikan Perbaikan ke Nasib Petani
Guru besar IPB Dwi Andreas Santoso menilai Presiden Joko Widodo kurang memperhatikan kesejahteraan petani.(Meccom/Candra)

GURU Besar Institute Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santoso menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) kurang memperhatikan perbaikan kesejahteraan petani sepanjang menjabat. 

“Sementara ini juga tidak ada perbaikan yang signifikan (untuk) mereka (petani),” kata Andreas dalam diskusi Crosscheck by Medcom.id dengan tema ‘Dinasti Menjadi-jadi, Pengadilan Rakyat Menanti’ yang disiarkan pada Minggu (17/3).

Andreas mengatakan dirinya sering dipanggil Jokowi untuk meminta saran perbaikan di sektor pangan sejak 2014. Namun, langkah Kepala Negara tidak pernah sama dengan harapan atas paparan yang diberikan olehnya.

Baca juga : Curhat Soal Masalah Beras, Jokowi: Dilema, Suka Dimarahi Ibu-ibu dan Petani

“Jadi, beberapa kali saya juga diminta masukan beliau dan Pak Jokowi selama masa kepemimpinan beliau dan ternyata agak berbeda dengan harapan yang kami sampaikan kepada Presiden terkait dengan isu-isu kesejahteraan petani,” ucap Andreas.

Dia juga menyebut Jokowi mencatatkan sejarah impor beras terbesar selama 25 tahun. Tentunya, nasib petani tidak mungkin semakin sejahtera.

“Isu pangan begitu mencuat pada terakhir ini mulai 2023 dengan impor beras yang terbesar selama 25 tahun terakhir,” ujar Andreas.

Karenanya, dia menolak diajak gabung dengan konsep politik praktis pemerintah. Sebab, nasip petani masih dinilai buruk di era Jokowi.

“Petani kita ada lapisan terbawah di negeri ini,” tutur Andreas. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat