visitaaponce.com

Yayasan Matsushita Gobel Kembali Lepas 84 Peserta Magang ke Jepang

Yayasan Matsushita Gobel Kembali Lepas 84 Peserta Magang ke Jepang
Seremoni Technical Intern Training Program (TITP) Batch XII yang melepas 84 peserta magang ke Jepang.(MI/HO)

YAYASAN Matsushita Gobel (YMG), yang merupakan bagian dari Gobel Group menggelar seremoni Technical Intern Training Program (TITP) Batch XII dengan melepas 84 peserta magang ke Jepang. Program ini merupakan komitmen YMG dalam mendorong peningkatan pertumbuhan jumlah tenaga kerja ahli di Indonesia agar selaras dengan kebutuhan industri yang semakin kompetitif. 

Harapannya setelah para peserta program menyelesaikan magang, dapat membawa keahlian yang telah dipelajari dari Jepang untuk dipraktikkan pada industri nasional sehingga memiliki kontribusi dalam memenuhi ketersediaan tenaga ahli di Indonesia. Sejak 2017, YMG secara total telah melepas 380 peserta magang ke Jepang.

Acara seremoni ini dihadiri oleh Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah sebagai bentuk dukungan pemerintah Indonesia atas inisiatif ini. 

Baca juga : Wamenaker Kunjungi Perusahaan Morishita untuk Perluas Kesempatan Kerja dan Program Pemagangan

Menteri Ketenagakerjaan, dalam sambutannya, menyampaikan, “Program pemagangan ke luar negeri merupakan salah satu upaya penting dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bangsa kita, sejalan dengan arahan dari Bapak Presiden untuk mempermudah dan mengembangkan skema pemagangan, terutama ke luar negeri, guna meningkatkan kompetensi dan kualitas tenaga kerja Indonesia. Program ini juga merupakan bagian dari visi besar Pembangunan Indonesia Emas 2045, yang menempatkan pembangunan manusia sebagai salah satu pilar utamanya." 

"Proses pembangunan kualitas SDM membutuhkan kontribusi, sinergi, dan kolaborasi dari berbagai pihak, karena pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam mewujudkan hal ini. Oleh karena itu, kami mengapresiasi YMG atas penyelenggaraan Technical Intern Training yang mencakup program pemagangan ke Jepang semoga bisa menjadi percontohan dan inspirasi para pelaku Industri dari sektor swasta,” lanjut Ida.

Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi mengatakan, “Pada tahun lalu, kita baru saja memperingati 65 tahun hubungan diplomatik antara Jepang dan Indonesia yang menjadi momentum penting dalam menyoroti kerja sama erat kedua negara di berbagai bidang, khususnya dalam pertukaran antar masyarakat yang menjadi landasan hubungan bilateral. Inisiatif dari Yayasan Matsushita Gobel ini memberikan kontribusi besar dalam memperkuat kerja sama dan hubungan kedua negara." 

Baca juga : Bekerja Sama dengan Crowd Credit, Fin+ Berikan Modal Bagi Pemagang yang Ingin ke Jepang  

"Program ini bermanfaat bagi Jepang yang menghadapi penurunan angka kelahiran dan populasi yang menua, serta bagi Indonesia yang sedang mengalami bonus demografi dan memiliki generasi muda yang melimpah. Lebih dari 100.000 orang Indonesia telah mengikuti program pelatihan pemagangan teknis di Jepang selama lebih dari 30 tahun, dengan tujuan mengembangkan sumber daya manusia dan alih keterampilan. Banyak di antara mereka yang kembali ke Indonesia dan berhasil memulai usaha skala besar berdasarkan keterampilan yang mereka peroleh di Jepang. Saya berharap, para peserta magang dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan menjadi garda terdepan dalam membina hubungan baik antara Jepang dan Indonesia,“ imbuhnya.

Sebagai lembaga yang berkomitmen memajukan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, YMG memandang serius pentingnya mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan global. 

Inisiatif pengiriman peserta magang ke Jepang merupakan komitmen yang terus dijalankan YMG. Awalnya, program ini dimulai dari kemitraan antara Panasonic Indonesia dan Panasonic Jepang, yang kemudian diperluas ke industri lain seperti Chateraise Japan, Minami Fuji, PHC Japan, Ryobi Holdings, dan JA Okhotsk Abashiri, serta industri lainnya.

Baca juga : Rarcmat Gobel: Pembangunan KCJB Selesai, Harusnya Tanggung Jawab Bukan APBN

Para peserta magang yang diberangkatkan diseleksi dari individu yang pernah bekerja atau melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di dalam unit
bisnis Panasonic Gobel Group. Hal ini menjadi pondasi penting dalam menilai kemampuan peserta selama berada di lingkungan perusahaan tersebut. 

Keberlanjutan dari skema program ini memastikan bahwa persiapan talenta lokal dilakukan secara konsisten, sehingga akan memberikan dampak yang maksimal dalam peningkatan kualitas tenaga kerja di Indonesia.

Sebelum berangkat, para peserta magang akan menjalani persiapan intensif selama 5 bulan, yang difasilitasi oleh instruktur dari YMG serta alumni yang telah menyelesaikan program magang. 

Baca juga : Gobel: Sudah Banyak Orang Indonesia Jadi CEO di Perusahaan Jepang

Persiapan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pembelajaran bahasa Jepang, standar keselamatan dan kesehatan kerja Jepang, hingga aspek yang mendukung aktivitas harian mereka seperti pemilahan sampah di Jepang, prinsip dan kultur masyarakat Jepang, serta pelatihan masakan Jepang. 

Harapan dari adanya persiapan ini adalah agar para peserta magang dapat lebih siap dan percaya diri dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan sepenuhnya pengalaman mereka di Jepang.

Peserta magang memiliki pilihan untuk mengikuti program selama 3 tahun atau 1 tahun yang disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan diri mereka masing-masing. 

Baca juga : Rombongan Pengusaha Jepang Kunjungi IKN dan Dijamu Rachmat Gobel

Setelah tiba di Jepang, mereka akan menjalani masa adaptasi selama satu bulan yang disiapkan oleh perusahaan mitra YMG sebelum ditempatkan di industri yang sesuai dengan kemampuan dan kapasitas mereka sehingga menjadi lebih siap untuk melakukan praktek kerja lapangan sesuai dengan standar tinggi yang dimiliki oleh perusahaan Jepang.

YMG merasa penting untuk memiliki pemahaman bersama bahwa pembangunan industri tidak hanya tentang menciptakan pabrik dan menghasilkan barang. Sebaliknya, fokusnya harus tertuju pada pembangunan ekosistem industri yang inklusif. Ini mempertemukan titik temu antara produk dan sumber daya manusia yang berkualitas. Sektor swasta turut memiliki andil krusial dalam memperhatikan peningkatan kapasitas talenta-talenta lokal di Indonesia.

Transfer teknologi oleh sektor swasta memiliki peran utama dalam memberdayakan talenta lokal di berbagai sektor. Hal ini menjadi esensial karena dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, membuka peluang baru, dan menyediakan penggerak yang diperlukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang maksimal.

“Secara keseluruhan, transfer teknologi adalah elemen krusial dalam memberdayakan talenta lokal. Dengan memperkenalkan inovasi, pengetahuan, dan keterampilan baru, transfer teknologi membuka pintu menuju masa depan yang lebih inklusif bagi para peserta magang yang diproyeksikan dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja ahli di Indonesia. Dengan demikian, peningkatan kualitas SDM tidak hanya menjadi respon terhadap pembangunan infrastruktur, tetapi juga menjadi kunci untuk memanfaatkan sepenuhnya peluang ekonomi yang terbuka di masa depan.” ungkap Chairman dan Shareholder Gobel Group Rachmat Gobel. (RO/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat