Menteri ESDM Sebut Subsidi Energi Bisa Bengkak Akibat Eskalasi di Timur Tengah
![Menteri ESDM Sebut Subsidi Energi Bisa Bengkak Akibat Eskalasi di Timur Tengah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/1ea5315f0d33f08cb96eb06402c135f3.jpg)
MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan ekskalasi konflik di Timur Tengah dapat berpengaruh pada harga minyak dunia. Demikian pula terhadap subsidi energi dan harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri. Meski demikian, Arifin mengatakan pemerintah masih bisa menahan kenaikan harga hingga Juni 2024.
Seperti diberitakan, banyak negara memantau perkembangan situasi di Timur Tengah setelah Iran melancarkan drone peledak dan rudal ke Israel. Itu merupakan serangan balasan atas Israel ke kompleks kedutaan mereka di Suriah, dua pekan lalu.
"Kalau US$1 (harga minyak) naik, itu kan ada balance antara pendapatan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) dan pengeluaran subsidi dan kompensasi, jadi kalau sama BBM ini naiknya luar biasa," ujar Arifin seusai rapat terbatas terkait situasi geopolitik global yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan RI di Jakarta, Selasa (16/4). Turut hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.
Baca juga : Konflik Iran-Israel, Subsidi BBM Bisa Membengkak hingga Rp250 T
"Sekarang kita tahan, sementara stok aman," imbuh Arifin.
Pemerintah, ujarnya, akan melihat perkembangan lanjutan. Diharapkan eskalasi konflik antara Iran dan Israel tidak terjadi. Arifin menjelaskan,
setiap kenaikan harga minyak per US$ 1, akan berdampak pada kenaikan subsidi dan kompensasi untuk BBM di dalam negeri sekitar Rp3,5 - Rp4 triliun.
Baca juga : Ekonom Ingatkan Pemerintah Agar Berhati-Hati Kelola Fiskal
"Belum lagi kalau rupiah tiap naik US$1, Rp100 juga cukup besar. Makanya kita harus hemat energi, efisiensi energi ini harus terus dicanangkan dikerjain dan diprogramkan," paparnya.
Arifin mengakui pemerintah sulit menahan subsidi BBM agar tidak membengkak. Presiden Joko Widodo atau Jokowi, terang Arifin, memberikan arahan agar melihat berbagai skenario yang mungkin terjadi dan mengambil upaya alternatif untuk bisa meredam lonjakan subsidi.
"Kita harus antisipasi ini melihat skenario yang mungkin terjadi, mengambil alternatif untuk bisa meredam," tutur Arifin. (Z-10)
Terkini Lainnya
Menteri ESDM Ungkap Ada Usulan Harga Pertalite Naik
Menteri ESDM: Tarif Listrik Tidak Naik hingga September 2024
DPR dan Pemerintah Sepakati Asumsi Sektor ESDM untuk RAPBN 2025
ESDM Jatim Intensif Lakukan Sosialisasi LPG 3 Kg Pakai KTP
Gunung Semeru Erupsi, Abu Vulkanik Terlempar Setinggi 900 Meter
SKK Migas Luncurkan Teknologi Spektrum sebagai Sumber Data
Pemerintah Pastikan Belum Ada Pembahasan Penaikan Harga BBM
Program Subsidi Motor Listrik Dinilai belum Optimal
Kebijakan Pengurangan Emisi Sektor Industri Perlu Implementasi Konsisten
Subsidi Energi Diusulkan Naik Tahun Depan
Subsidi Listrik Tidak Tepat Sasaran, DPR Cecar Pemerintah
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap