Ikappi Minta Pemerintah Percepat Distribusi Bawang Merah
![Ikappi Minta Pemerintah Percepat Distribusi Bawang Merah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/1e9b63c01cbd28a984abd6a8e5ecd858.jpg)
IKATAN Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) turut menyoroti harga bawang merah yang mengalami kenaikan harga cukup tinggi. Ketua Umum DPP Ikappi, Abdullah Mansuri melihat bahwa ada kegagalan produksi di beberapa titik wilayah produksi sehingga menyebabkan pasokan tidak sebanyak sebelumnya.
"Bawang merah terpantau sudah naik menjelang Idul Fitri dan berlanjut setelahnya sampai saat ini. Menurut informasi dari Ikappi, di daerah ada beberapa kegagalan panen di beberapa wilayah produksi penghasil bawang yaitu di jawa tengah, di kabupaten demak, kabupaten grobogan, dan kabupaten pati. Sehingga mempengaruhi produksi secara nasional," ujarnya dikutip dari siaran pers yang diterima pada Rabu (24/4).
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan beberapa wilayah penghasil bawang merah terbesar di Indonesia terletak di Kabupaten Brebes dan kedua berada di Kabupaten Demak. Sementara di Jawa Timur, penghasil bawang merah berada di Kabupaten Nganjuk, untuk di NTB terletak di Bima, kemudian Sumatera Barat di Solok, Sumatera Utara dan Jawa Barat merupakan penghasil bawang merah di Indonesia.
Baca juga : Jelang Ramadan Harga Bawang Merah Merangkak Naik
"Pemasok dari Jabodetabek biasanya memasok dari wilayah Jawa Tengah dan Jaw Timur yaitu Brebes, Demak, Grobogan, Pati, Nganjuk dan beberapa daerah lainnya," jelas dia.
Abdullah pun menyayangkan karena curah hujan yang tinggi dan berdampak banjir di beberapa daerah produsen bawang merah yang menyebabkan pasokan berkurang.
"Kita tahu bahwa harga bawang merah sudah tembus di angka Rp80.000 per kilogram yang artinya 2 kali lipat dari harga normal serta kenaikannya mencapai 100%," terang dia.
Maka dari itu, Ikappi meminta kepada pemerintah agar mendorong percepatan penguatan distribusi ke wilayah-wilayah yang kebutuhan akan bawang merahnya cukup besar seperti Jabodetabek.
"Plus, opsi berikutnya yang kami tawarkan adalah mendorong agar produksi yang ada di Solok, sumatera barat dan di Bima, NTB untuk bisa di subsidi silangkan ke Jabodetabek sehingga pasokan relatif melimpah di pasar, jika itu bisa dilakukan maka kami meyakini harga akan terdorong turun," tandasnya. (Z-6)
Terkini Lainnya
Pelaku Pembunuhan Pedagang Perabotan Duret Sawit Seorang Perempuan
Kebutuhan Pokok Merangkak Naik di Sejumlah Pasar Tradisional Tasikmalaya
Jawa Tengah Jadi Produsen Bawang Terbesar dan Termahal
Berjualan Slondok Antarkan Ahmad Rois ke Tanah Suci
Menabung 12 tahun, Nenek Penjual Beras asal Polewali Mandar Berangkat Ibadah Haji
Minimarket di Depok Menjamur, Pedagang Tradisional dan UMKM Gigit Jari Kalah Saing
Mendag Zulkifli Hasan Resmikan Dua Pasar Rakyat di Riau
5 Rekomendasi Tempat Wisata Dekat Jakarta untuk Mengisi Liburan Sekolah
Hingga Semester I 2024 Kinerja Pasar Saham masih Lesu
Pasar Chatuchak Terbakar, Ribuan Binatang Mati
Bank DKI Beri Fasilitas Kredit Pemilikan Lapak di Pasar Banjaran
Rosita Uli Sinaga Bergabung ke RSM Indonesia
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Hidup Segan Calon Perseorangan
Puncak Haji Berbasis Fikih
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap