visitaaponce.com

REI Siap Bangun Sejuta Rumah pada 2025

REI Siap Bangun Sejuta Rumah pada 2025
Suasana kawasan perumahan subsidi di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Senin (12/6/2023).(Antara/Muhammad Bagus Khoirunas)

PERSATUAN Perusahaan Real Estat Indonesia (REI) siap mendukung program 3 juta rumah per tahun dari presiden dan wakil presiden RI terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Pada tahun depan, REI disebut akan membangun 600 ribu hingga 1 juta rumah.

Ketua Umum DPP REI Joko Suranto menyebut pihaknya sudah menyiapkan 600 ribu kaveling tanah untuk dibangun perumahan terjangkau (affordable housing) pada 2025. "Kami sanggup menyediakan 1 juta rumah di seluruh Indonesia dengan 85% rumah tapak untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan sisanya hunian vertikal. Kami masih menunggu program pembangunan 3 juta rumah ini sejalan (matching inline) termasuk dengan perbankan," papar CEO Buana Kassiti Group itu di sela-sela acara HUT ke-52 REI di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, akhir pekan lalu.

Joko menambahkan, target pembangunan rumah sebanyak itu sangat realistis. Pasalnya, itu sejalan dengan upaya menuntaskan backlog perumahan saat ini sebesar 12,7 juta unit yang setiap tahun terus bertambah. "Kalau konsisten dijalankan, terlebih dengan basis data kebutuhan rumah yang akurat, pada 2029 angka backlog diyakini akan berkurang drastis dan terkelola dengan baik," ungkapnya.

Baca juga : Rumah Tapak Primadona, The Kaia Grand Wisata Bekasi Menjawab

Usaha pengentasan backlog rumah nasional, tegasnya, tidak bisa diselesaikan dengan cara-cara biasa yang sudah terbukti tidak efektif. Pasalnya, setiap tahun terjadi penambahan angka backlog mencapai 800.000 unit akibat kebutuhan rumah dan pernikahan baru. Sementara kemampuan pengembang setiap tahun membangun hanya sekitar 450.000 hingga 500.000 unit rumah.

"Artinya, cara-cara yang selama ini biasa dilakukan tidak akan mampu untuk mengatasi backlog. Bahkan untuk memenuhi akumulasi penambahan kebutuhan rumah setiap tahun sebanyak 800.000 unit saja sudah kewalahan. Karena itu harus ada usaha yang lebih besar dan sangat luar biasa seperti program pembangunan 3 juta rumah per tahun," ungkapnya.

Dia memprediksi dengan bergeraknya program pembangunan 3 juta rumah, sektor perumahan akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, membuka banyak lapangan kerja, dan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). Menurut Joko, pembangunan 1 juta rumah saja membutuhkan investasi sekitar Rp360 triliun, 32,5 juta tenaga kerja, dan membawa PAD sekitar Rp114 triliun. 

"Bayangkan jika pembangunan dapat ditingkatkan hingga tiga kali lipat, sektor perumahan dan properti layak disebut big giant (raksasa) pengungkit ekonomi nasional atau dikenal sebagai propertinomic," jelasnya. Persoalan perumahan harus dikelola secara benar dan tepat, karena jika tidak berpotensi menjadi bom waktu di suatu waktu nanti. Terlebih pada 2035, hampir 66% penduduk Indonesia atau sekitar 304 juta jiwa akan tinggal di perkotaan. (Z-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat