Program Pompanisasi Berjalan jika Ada Ketersediaan Air
ANGGOTA Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ono Surono mengeluhkan program pompanisasi yang belakangan digencarkan oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan). Menurutnya, pompanisasi bisa diperlukan apabila dalam kondisi air tersedia.
Namun, masalah yang sering ditemui ialah kondisi air tidak ada karena lokasi tersebut jauh dari sumber air utama. "Di Kabupaten Indramayu, Cirebon, yang merupakan dapil saya ada masalah yang dari dulu belum terselesaikan. Pertama, terjadi penyempitan anggalan. Kedua, saluran-saluran yang tersumbat lalu pada musim hujan akhirnya banjir dan musim kemarau tidak ada air," ujar Ono pada Rabu (19/6).
Lebih lanjut Ono mengatakan bahwa sudah banyak asosiasi petani yang menyampaikan aspirasi untuk membangun embung serta dilakukan normalisasi saluran. "Dilakukan normalisasi pemerintah harus koordinasi bukan hanya dengan Kementan, tetapi juga dengan PUPR, balai-balai sungai. Jadi, menurut saya, pompanisasi yang paling utama ialah airnya ada dulu. Saat bicara petani yang mayoritas sudah punya pompa air, yang mereka butuhkan saat ini normalisasi saluran," jelas Ono.
Baca juga : Pastikan Ketersediaan Air untuk Produktivitas Pertanian Jelang Kemarau
Seperti di Indramayu, misalnya, Ono menyebut bahwa daerah tersebut memiliki luas tanam hampir 124 ribu hectare. Di sisi lain, terdapat sekitar 10 kecamatan yang rawan kekeringan maupun kebanjiran.
Mereka belum punya sistem melakukan percepatan terkait dengan urusan masalah pendangkalan dan sebagainya. "Sekali lagi, menurut saya, coba dimaksimalkan normalisasi atau bahkan membangun embung pada daerah yang rawan tersebut," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menilai bahwa pompanisasi merupakan langkah konkret yang cepat dalam memitigasi dampak kekeringan.
"Kenapa kita pasang pompa air? Karena ini solusi cepat. Hari ini kita pompa, hari ini kita bisa tanam. Kalau kita cetak sawah itu butuh waktu," ucap Amran.
Upaya ini diharapkan tidak hanya akan mengatasi kekurangan pasokan air di musim kering, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman, sehingga membantu meningkatkan kesejahteraan para petani. (Z-2)
Terkini Lainnya
Mentan Amran Dampingi Presiden Tinjau Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur
Jokowi: Pompanisasi, Upaya Pemerintah Jaga Stok Pangan dan Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Pompanisasi jadi Solusi untuk Jaga Produktivitas Pertanian saat Kemarau
Pastikan Ketersediaan Air untuk Produktivitas Pertanian Jelang Kemarau
Solusi bagi Pemerintah untuk Jaga Produktivitas Pertanian
Warga Jalan Nangka Sukamaju Baru Tapos Keluhkan Air PDAM Dua Bulan Macet
Bertemu Komunitas Gila Selingkuh, Kepala BNPB Belajar Lestarikan DAS
Antisipasi Kekeringan, Pemkot Semarang Cadangkan 1,5 Juta Liter Air Bersih
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji
World Water Forum ke-10 dan KTT Air 2024: Krisis Air dan Urgensi Pengelolaan Air untuk Masa Depan Peradaban
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap