visitaaponce.com

Warga Jalan Nangka Sukamaju Baru Tapos Keluhkan Air PDAM Dua Bulan Macet

Warga Jalan Nangka Sukamaju Baru Tapos Keluhkan Air PDAM Dua Bulan Macet
Ilustrasi.(Freepik)

WARGA Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), mengeluhkan suplai air PDAM Tirta Asasta macet total. Akibatnya, warga terpaksa membeli air setiap hari dengan mengeluarkan uang Rp180 ribu per galon ukuran 100 liter.

Warga yang terdampak krisis air itu terbanyak di Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, tepatnya Jalan Nangka RT 004 RW 02. Selain keluhan krisis air, warga setempat mengeluhkan biaya berlangganan PDAM atau abonemen yang terlalu mencekik tiap bulan. 

Uang untuk bulanan abonemen PDAM dari biasanya hanya Rp32 ribu per bulan naik hingga Rp87 ribu per bulan atau naik hingga 200% lebih. Lucunya kenaikan ini dilakukan secara sepihak atau tanpa pemberitahuan oleh PDAM.

Baca juga : Tanggul Kali Angke Bojongsari Depok Roboh usai Diguyur Hujan

Pelanggan air minum PDAM Nomor ID 03015956 B Aritra mengatakan krisis air di RT-nya sudah berjalan beberapa bulan. Sejak terjadi macet, dia dan warga tetangga segera menghubungi operator PDAM agar didatangkan tim teknisi.

"Sejak macet hampir tiap hari menghubungi operator PDAM. Operator menjawab, sabar tim teknisi segera ke lapangan melakukan pengecekan," kata Aritra, Selasa (25/6).

Saat melakukan pengecekan, tim teknisi angkat tangan. Membaca teknisi yang angkat tangan, Aritra meminta izin untuk berhenti berlangganan air dan minta sambungan meteran diputus.

Baca juga : Dua Pasar Legendaris di Depok Jadi Sarang Jin

Sejak bukan lagi sebagai pelangganan dan meteran diputus, Aritra pun beralih ke pompa air. "Saya pamit ke tim teknisi. Saya bilang tak berlangganan lagi. Saya menggunakan pompa mesin air saja. Menghubungi PDAM naik tensi," ujar dia.

Aritra menjelaskan bukan hanya dia yang beralih ke mesin pompa. "Tetangga saya ada satu orang atau satu keluarga telah kembali ke mesin pompa," tutur dia.

Aritra menduga macet air PDAM di rumahnya, termasuk tetangga lain, akibat lebih banyak suplai ke Apartemen Green Like View yang terletak tak jauh dari ratusan warga Jalan Nangka RT 004 RW 02. "Macet air PDAM diduga dampak dari pengurangan kiriman air ke ratusan permukiman," tandas dia.

Baca juga : Tanggul Kali Laya Jebol, Perumahan Bukit Cengkeh Depok Kebanjiran

Terhadap abonemen bulanan PDAM yang terus melangit tiap bulan dan tanpa pemberitahuan kepada pelanggan, sangat memusingkan pelanggan. Padahal pelanggan merasa pemakaian air tak begitu terlalu banyak. "Apalagi belakangan yang disuplai cuma angin (bukan air). Masak tagihan membengkak hingga 200% lebih," paparnya.

Tetangga Aritra di Jalan Nangka RT 004 RW 02, Suprianto, mengomentari kondisi air dari PDAM Tirta Asasta dalam sebulan terakhir tersendat-sendat. Bahkan kualitas air jelek dengan kondisi keruh. 

"Kalau pagi, sekitar pukul 05. 00 atau 06.00 WIB airnya mati. Padahal kebutuhan air kalau pagi hari itu kan banyak," keluh Suprianto.

Baca juga : Oplos Pertalite Jadi Pertamax, SPBU 34.169.24 di Cimanggis Depok Ditutup

Kadang air PDAM mengalir, lanjut dia, tetapi aliran airnya sangat kecil. Belum lagi ditambah dengan kondisi air yang keruh.

Tak jarang air PDAM tidak bisa digunakan untuk keperluan memasak. Warga pun terpaksa membeli air galon untuk memasaknya. Kondisi ini, lanjutnya, sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir.

Dia bersama ratusan warga RT 004 RW 02 Jalan Nangka sudah melaporkan kondisi air PDAM yang tidak lancar tersebut. Namun hingga kini belum ada tanggapan sama sekali. Akibatnya, Suprianto memutus meteran PDAM. Ia kemudian kembali menggunakan pompa air tanah. "Sebelum beralih ke pompa air tanah, saya bersama warga lain terpaksa harus menando air dalam bak penampungan," ucapnya.

Dimintai konfirmasi terpisah, Direktur Operasional PDAM Tirta Asasta Kota Depok Sudirman hingga berita ini tayang belum bisa dihubungi lewat telepon genggamnya. Padahal konfirmasi tentang tidak lancarnya aliran air tersebut penting, terutama di Jalan Nangka RT 004 RW 02. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat