Pemerintah akan Perbaiki Data dan Penyaluran Bansos
![Pemerintah akan Perbaiki Data dan Penyaluran Bansos](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/195aa5a91938b4f985ad7ca6d786ec75.jpg)
PEMERINTAH akan terus memperbaiki data hingga penyaluran bantuan sosial untuk menekan kesalahan. Penggunaan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) juga akan diperkuat guna mempertajam ketepatan penyaluran bansos.
"Kita sudah punya data yang tepat sasaran, Regsosek itu sebagian sudah dipakai, termasuk di dalam bantuan-bantuan, termasuk bantuan pangan beras," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada pewarta saat ditemui di kantornya, Jumat (21/6).
Pengambil kebijakan, lanjutnya, juga akan melihat lebih dalam ihwal persentase penyaluran bansos yang tak tepat sasaran. Setidaknya diketahui terdapat exclusion error, atau tidak tepat sasaran pada penyaluran bansos hingga 46%.
Baca juga : Mensos Hapus 9 Juta Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional dari DTKS
Pemerintah menargetkan menekan hal itu menjadi 30% hingga akhir 2024. "Itu mesti dicek lagi, errornya di mana, harus ada detailnya. Jadi Menko bilang tepat sasaran, kalau ada salah dikit ya dibenerin," kata Airlangga.
"Contoh, Menko waktu covid kan ada yang langsung, karena datanya tidak ada, itu Bantuan Tunai bagi Pedagang Kaki Lima, Warung, dan Nelayan (BT-PKLWN). Kita selalu melihat angka yang ada, gimana yang belum dapat, nanti kita carikan jalan," tambahnya.
Penyaluran bansos yang tak tepat sasaran itu sebelumnya diungkapkan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Dia mengatakan, 46% penerima bansos dari pemerintah selama ini salah sasaran.
Baca juga : Tiga Arahan Presiden untuk Perbaikan Program Bansos
"Data yang dievaluasi Bappenas akibat adanya exclusion dan inclusion error itu kira-kira sekitar 40-an% itu melenceng, (tepatnya) 46% tidak tepat," kata Suharso dalam acara Peluncuran Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek): Wujudkan Satu Data Menuju Indonesia Emas 2045 di Gedung Dhanapala Kemenkeu, Jakarta Pusat, Kamis (20/6).
Adapun Regsosek merupakan basis data yang memuat informasi seputar sosial ekonomi hampir 100% penduduk Indonesia. Data Regsosek mengidentifikasi kesejahteraan penduduk mulai dari yang termiskin hingga paling sejahtera dengan berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Data yang tercakup dalam Regsosek di antaranya informasi kependudukan, geospasial, kondisi perumahan, sanitasi dan air bersih, ketenagakerjaan, aset dan kepemilikan usaha, pendidikan, kesehatan, penyandang disabilitas dan program perlindungan sosial. (Mir/Z-7)
Terkini Lainnya
Kemensos Klaim DTKS yang Jadi Acuan Penerima Bansos Selalu Diperbaharui Setiap Bulan
Kemensos Bantah Adanya Pejabat Eselon I Kementerian yang Terima Bansos
BPJS Kesehatan: Peserta PBI 96 Juta Jiwa, Turun Dibandingkan 2022 111 Juta
Verivali DTKS lewat Musyawarah Desa Efektif tapi Tidak Efisien
Pemerintah Pastikan akan Berpihak ke Industri TPT
Airlangga Tolak Isu Defisit Anggaran Lampaui 3%
Rupiah Melemah, Airlangga: Fundamen Ekonomi Indonesia Kuat
Airlangga: Tidak Semua Hal Mengenai AI Bersifat Negatif
Prabowo Gelar Pertemuan dengan Ketum KIM dan Erick Thohir, Airlangga: Bahas Strategi ke Depan
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Membumikan Diskursus Islam Indonesia di Inggris Raya
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap