visitaaponce.com

BIG Terus Dorong Penguatan Integrasi Data

BIG Terus Dorong Penguatan Integrasi Data
Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar BIG Muhammad Arief Syafi’i(MI)

BADAN Informasi Geospasial (BIG) terus mendorong penguatan integrasi data gayaberat nasional. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah dengan menggelar forum tahunan Konsorsium Gayaberat Indonesia (KGI). Pada tahun ini, pertemuan digelar di Kantor Pertamina Geothermal Energy (PGE) Kamojang, Garut, Jawa Barat, pada 25-26 Juni.

PGE dipilih karena merupakan salah satu pihak yang aktif melakukan survei dan memanfaatkan data gayaberat untuk keperluan eksplorasi panas bumi.

Deputi Bidang Informasi Geospasial Dasar BIG Muhammad Arief Syafi’i mengungkapkan sinergi antarinstansi sangat penting untuk mewujudkan pengumpulan sekaligus penggunaan data yang efektif dan efisien.

Baca juga : Pertamina Raih Lima Penghargaan Pada Thailand Inventors Day 2024

“Banyak instansi atau pihak yang melakukan pengukuran gayaberat. Data-data ini perlu kita maksimalkan bersama pemanfaatannya. Pasalnya, kalau dilakukan sendiri-sendiri, anggarannya cukup mahal,” ujar Arief di Garut, kemarin.

Arief menyebut, untuk mengambil data di satu seksi dengan rentang 10 hingga 15 kilometer, dibutuhkan biaya sekitar Rp7 miliar. Jika penyatuan data dilakukan, dalam pelaksanaan pengumpulan data, anggaran yang ada bisa ditekan. Pasalnya, ketika satu daerah sudah disurvei oleh salah satu instansi, instansi lain tidak perlu lagi melakukan itu karena data sudah
tersedia.

Sejauh ini, ia mengaku masih ada kendala dalam mengonsolidasikan data gayaberat. Salah satu tantangan terbesarnya adalah kesadaran sekaligus kemauan para pemangku kepentingan. Arief mengatakan, masih ada instansi, terutama perusahaan swasta, yang enggan membagi data mereka. Alasannya, itu merupakan rahasia perusahaan karena terkait dengan kegiatan eksplorasi sumber daya alam (SDA).

Manager Exploitation Geoscience mewakili VP Geoscience PGE, Tofan Sastranegara, berharap ke depannya KGI dapat menjadi wadah dalam standarisasi kualitas dan peningkatan data akuisisi gravitasi serta troubleshouting persoalan dalam pengolahan, pemodelan, dan interpretasi data gravitasi yang diterapkan dalam industri.

Di sektor pertambangan, panas bumi, minyak dan gas bumi, data gayaberat digunakan untuk mengidentifikasi struktur geologi bawah permukaan. Hal itu memungkinkan penentuan lokasi deposit mineral dan sumber daya energi dengan lebih efisien dan efektif. Data gayaberat juga dimanfaatkan untuk mendeteksi anomali gravitasi yang mengindikasikan keberadaan struktur geologi dan potensi cadangan minyak dan gas. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat