visitaaponce.com

Sutradara Tegaskan 12 Cerita Glen Anggara bukan Sekadar Film Remaja

SUTRADARA Fajar Bustomi mengatakan bahwa film 12 Cerita Glen Anggara bukan sekadar film yang bercerita tentang cinta remaja melainkan juga film yang penuh makna dan penuh sensasi rasa yang ingin ditawarkan kepada penonton bioskop.

"Lagi-lagi film saya bertemakan remaja, tapi kali ini bukan hanya cinta-cintaan saja tapi penuh makna. Kalau sebelumnya banyak hahahihi (komedi) saja, tapi yang berikutnya ini lebih dalam. Mungkin kita akan tertawa bareng, mungkin akan merenung bareng, dan yang lebih sensitif akan menangis bareng," kata Fajar, dikutip Senin (15/8).

Menurutnya, cerita dalam 12 Cerita Glen Anggara merangkum segala spektrum emosi. Ia berharap penonton bisa ikut merasakan kebahagiaan, kesedihan, hingga keharuan ketika menonton bersama keluarga, teman, atau kekasih.

Baca juga: Berkat Film 12 Cerita Glen Anggara, Junior Roberts Sadari Makna Waktu

"Ini yang ingin saya tawarkan ke penonton film Indonesia. Kadang kita punya uang (untuk) mencari waktu liburan ke bioskop, apa yang ingin kita dapatkan? Itu maksudnya. Tertawa bersama teman-teman, keluarga, pacar, haru bersama, nangis bersama, dan merenungi apa yang ada di layar," katanya.

Ditulis oleh Alim Sudio, 12 Cerita Glen Anggara didasarkan pada novel berjudul sama karya Luluk HF yang menjadi sempalan (spin off) film Mariposa (2020). 

Film ini merupakan karya kedua produksi bersama antara Falcon Pictures dan Kharisma Starvision Plus setelah Mariposa.

Film ini bercerita tentang Glen Anggara (diperankan oleh Junior Roberts) yang berusaha mewujudkan daftar 12 keinginan Shena (diperankan Prilly Latuconsina), salah satunya mewujudkan keinginan untuk menjadi pacar gadis itu. Mulanya Glen tidak memahami hingga pada akhirnya ia menyadari makna di balik keinginan Shena.

Senada dengan Fajar, Alim juga mengatakan film ini menyoroti bagaimana perjalanan karakter Glen untuk menemukan makna hidupnya justru saat dia berusaha memenuhi semua keinginan Shena. 

Ia memandang 12 Cerita Glen Anggara sebagai suatu karya yang berbicara tentang harapan.

Ia berharap film tersebut dapat memberikan makna bagi penonton, terutama bagi yang ditinggalkan orang-orang yang disayangi, bahwa masih ada harapan untuk terus melanjutkan hidup dan mewujudkan impian dari orang-orang yang meninggalkan.

"Ini adalah film tentang harapan bahwa kita yang masih hidup ketika kita melakukan sesuatu untuk orang lain. Pada akhirnya itu akan memberikan kebaikan juga untuk kita, kita akan menemukan makna dalam hidup. Itu kenapa (judulnya) jadi 12 Cerita Glen Anggara, (bukan 12 Keinginan Shena)," kata Alim.

Film 12 Cerita Glen Anggara segera tayang secara serentak di bioskop tanah air mulai 18 Agustus. Film ini juga direncanakan akan diputar di Malaysia sekitar tiga minggu setelah penayangan perdananya di Indonesia. (Ant/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat