visitaaponce.com

Bisnis Konser Musik Kembali Bangkit di Tanah Air

Bisnis Konser Musik Kembali Bangkit di Tanah Air
Penampilan band Deep Purple dalam konser bersama God Bless di Solo sukses dan mengobati kerinduan ribuan pecandu musik rock(MI/Widjajad)

MOMENTUM kembalinya aktivitas yang sempat tertahan selama pandemi covid-19 hampir 3 tahun, kini membuat industri hiburan kembali menggeliat. Indonesia tercatat menjadi destinasi artis-artis mancanegara yang ingin menemui para penggemar atau sekadar temu kangen dengan menggelar konser.

Dalam waktu dekat, Hammersonic Festival dipastikan digelar pada 18-19 Maret mendatang di Carnaval Ancol, Jakarta setelah beberapa kali ditunda akibat pandemi covid-19.

Festival musik cadas terbesar di kawasan Asia Tenggara yang bakal diikuti oleh band terkemuka seperti Slipknot, Trivium, Watain, Saosin ini seharusnya diadakan pada 2020.

Baca juga: Hammersonic Festival Mundur ke 18 Maret 2023

Sebelumnya, grup musik mancanegara lainnya mulai dari band rock legendaris Deep Purple, boyband Westlife, band indie folk-pop King of Convenience dan yang terbaru idol grup Blackpink baru-baru ini manggung di Tanah Air.

Tidak hanya itu, para artis domestik juga ikutan memanfaatkan momentum ini seperti yang dilakukan band legendaris Dewa, Sheila on 7, serta solois Raisa yang telah menarik minat puluhan ribu fans beberapa waktu lalu.

Baca juga: Tampil di ICE BSD, Westlife Bawakan Deretan Lagu Legendaris

Konser musik seolah-olah menjadi gaya hidup baru yang tidak terpisahkan dalam masyarakat saat ini. Hasrat untuk bertemu idola telah menjadi hobi baru dan jalan untuk mengusir penat dari rutinitas sehari-hari.

Uniknya, hampir seluruh konser tersebut laris manis. Bahkan tiket pre-sale dari band-band tersebut dapat dengan mudah terpesan secara online dalam hitungan menit.

Fenomena tersebut semakin menegaskan teori bahwa selama ini perekonomian Indonesia terselamatkan oleh perilaku konsumtif masyarakatnya. Selama masih bisa berbelanja, maka ketahanan ekonomi dapat terus berjalan.

Padahal ada beberapa konser yang sebetulnya tiketnya lumayan mahal bagi kelas menengah sekalipun seperti tiket konser Blackpink yang berkisar Rp1,35 juta hingga Rp3,8 juta, sedangkan tiket untuk festival Hammersonic selama dua hari termasuk pajak mencapai Rp2,65 juta.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyakini gelaran konser musik yang mendatangkan musikus dari mancanegara serta artis lokal memberikan pengaruh besar untuk pariwisata di Indonesia. Pasar untuk konser musik di Indonesia juga berkembang dan kelas menengah terus bertumbuh sehingga menjadikan Indonesia sebagai tempat yang menarik untuk konser-konser dan wisatawan mancanegara.

“Beberapa event penting olahraga seperti Piala Dunia U20 dan MotoGP, termasuk kegiatan musik yang mengundang artis mancanegara, juga diproyeksikan siap mengundang ribuan tamu dari luar negeri tahun ini. Dampaknya pun bisa menciptakan lapangan kerja termasuk multiplier effect ke sektor lainnya,” ungkap Sandiaga di Jakarta belum lama ini. 

Oleh karena ituu, pemerintah berencana untuk memberikan kemudahan perizinan bagi seluruh kegiatan di sektor ekonomi kreatif seperti musik, film, seni budaya, hingga olahraga.

Pemerintah menargetkan izin bisa didapatkan pihak penyelenggara acara besar tingkat internasional setidaknya enam bulan sebelum acara untuk izin prinsip dan tiga bulan sebelumnya untuk untuk izin teknis.

Sementara itu, izin final paling lambat diterbitkan 45 hari sebelum acara. Kebijakan 45 hari itu merupakan titik temu yang dihasilkan, berdasarkan beragam masukan dari berbagai pihak penyelenggara acara. 

Menanggapi hal tersebut, Ketua Asosiasi Promotor Musik Indonesia Dino Hamid menilai, kehadiran festival atau konser musik yang menampilkan musisi internasional memberikan dampak positif, salah satunya soal transisi literasi pengetahuan industri musik.

“Banyak sekali ilmu dari artis internasional yang bisa dicuri seperti strategi, konsep show, branding, komunikasi, maupun campaign yang dapat digarap secara serius sehingga promotor lokal bisa menghasilkan nilai yang dapat diapresiasi serta melakukan inisiatif baru,” kata dia.

Namun, momentum dari bangkitnya kembali bisnis hiburan juga harus diikuti dengan membaiknya layanan servis kepada para penonton agar kenyamanan dalam menyaksikan pertunjukan tidak tergadaikan oleh hal-hal sepele nan menjengkelkan.

“Berbagai keluhan yang muncul di media sosial, seperti ketidaksigapan panitia, akses masuk dan keluar yang terbatas, lokasi tempat duduk yang tidak nyaman, serta ketidakjelasan tiket harus dibenahi,” kata dia.

Karena, masalah kecil tanpa adanya penindakan bakal makin besar dan berbuntut panjang. Dampaknya, bisa mengganggu kepercayaan terhadap industri secara keseluruhan. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat