visitaaponce.com

Guardians of The Galaxy Volume 3, Akhir yang Sedih namun Bahagia

Guardians of The Galaxy Volume 3, Akhir yang Sedih namun Bahagia
Poster Guardians of The Galaxy Volume 3(Marvel Studios)

Sedih, tapi sedih yang bahagia. Siapapun yang mengikuti Guardians of The Galaxy sejak pertama pasti akan merasakan hal yang sama. Kaget, bagaimana bisa, air mata tiba-tiba memenuhi kelopak mata. Sepertinya, dalam sebuah film, perpisahan tidak pernah seindah apa yang disajikan James Gunn di Guardians of The Galaxy Volume 3.

Ceritanya memang tidak kompleks. Premisnya sederhana. Sepanjang film, Peter Quill dan kolega hanya berupaya menyelamatkan nyawa satu rekannya.

Ini bukan kisah tentang pahlawan yang susah payah menyelamatkan dunia.
Tidak ada musuh yang punya ambisi menguasai jagat raya. High Evolutionary memang hebat, cerdas, jenius, tapi dia tidak seserakah itu.

Baca juga: Ada Berapa Post-Credit Scene Guardians of The Galaxy Vol 3? Ini Kata James Gunn

Ini hanya cerita tentang perjuangan sekelompok orang yang berupaya menyelamatkan temannya, yang sepertinya lebih pas disebut keluarga. Tapi entah bagaimana caranya, setiap adegan begitu mengena.

Sejak awal, GoTG Vol. 3 memang digadang-gadang sebagai penutup trilogi perjalanan tim superhero luar angkasa pertama Marvel Cinematic Universe (MCU). Beruntungnya, James Gunn menggarapnya dengan tidak main-main.

Baca juga: Kenali Adam Warlock sebelum Menonton Guardians of The Galaxy Volume 3

Entah disengaja atau tidak, direncanakan atau tidak, ini seperti sebuah akhir yang pas. Pas untuk para karakter, dan pas untuk penonton.

Jika sebagian orang mengatakan Guardians of The Galaxy Volume 3 adalah film terbaik setelah Avengers: Endgame. Mereka benar adanya. Bahkan, mungkin, film ini adalah salah satu yang terbaik yang MCU punya. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat