visitaaponce.com

Rambah Dunia Hukum, Mikha Tambayong Advokasikan Isu-isu Perempuan

Rambah Dunia Hukum, Mikha Tambayong Advokasikan Isu-isu Perempuan
Aktris dan penyanyi Mihka Tambayong.(Instagram Mikha Tambayong)

AKTRIS dan Penyanyi dan Model Mikha Tambayong beberapa tahun terakhir memulai karirnya dalam dunia legal and business consultancy atau dunia hukum yang semua tim serta anggotanya adalah perempuan. Badan hukum bernama “Sisters&Co. Advocacy” yang didirikannya pada 2019 sengaja didirikan salah satunya untuk memberikan dukungan kepada para perempuan yang membutuhkan perlindungan dan pendampingan hukum.

Mikha mengatakan dirinya sudah sejak lama tertarik dengan isu advokasi perempuan. Kendati lahir dari keluarga cukup mapan, berprivilege dan memahami arti kesetaraan gender, hal itu tak menutup Mikha untuk melihat realita yang ada bahwa saat ini masih banyak para perempuan yang mengalami berbagai tindak diskriminasi dan kekerasan.

“Saat bicara perempuan, aku berusaha untuk konsisten. Dalam berbagai kesempatan menyuarakan isu perempuan walaupun aku bukan berasal dari komunitas atau keluarga yang pernah mengalami diskriminatif, tetapi itu tidak membuatku menjadi orang yang limitasi. Aku sering mengikuti seminar atau webinar dan mendengar masih banyak perempuan yang harus didukung,” ujarnya seperti dilansir dari podcast CXO pada Jum’at (2/1).

Baca juga: Laura Basuki Dedikasikan Transformasi Fisik Perankan Renata dalam "Sehidup Semati"

Perempuan 29 tahun itu mengatakan saat ini tengah fokus menjalankan usahanya pada “Sisters& Co. Advocacy” sebuah kantor pengacara yang juga akan membantu advokasi kesehatan dan pendidikan perempuan. Bagi Mikha, perempuan membutuhkan wadah dan kesempatan untuk bisa tumbuh dan berkembang.

“Ternyata masih banyak banget perempuan yang tidak mendapat privilege misalnya sesimpel mendapatkan dukungan. Aku pernah bekerja sama dengan United Nations Woman dan data menunjukkan bahwa banyak sekali perempuan Indonesia terutama yang bukan di kota-kota besar, setelah lulus bahkan belum lulus sekolah pun hanya sampai SD atau SMP langsung menikah dan mereka tidak diberi kesempatan bekerja dan berkarya,” ungkapnya.

Baca juga: Selena Gomez Rehat dari Medsos dan Berencana Pensiun Jadi Penyanyi

Perempuan lulusan Magister Harvard Business School itu merasa prihatin mengetahui kondisi dan realita yang dialami para perempuan tersebut. Baginya, para perempuan memiliki kemampuan dan kecerdasan serta bisa berkontribusi dalam berbagai sektor bila diberikan pilihan dan kesempatan.

“Tetapi para perempuan itu justru dinikahkan di basah umur lalu tinggal menjadi ibu rumah tangga, bahkan jika pun bekerja hanya bisa menjadi buruh garmen dan penjahit kecil-kecilan. Fakta dan data ini benar-benar menyakitkan banget untuk aku karena para perempuan itu tidak diberikan pilihan. Menurutku the biggest challenge for women adalah kita nggak pernah dikasih pilihan dan kesempatan, jadi nggak akan tahu bisa jadi apa,” jelasnya.

Mikha menjelaskan hak dan akses perempuan atas kesehatan dan pendidikan adalah hal yang mutlak. Nilai atas kesetaraan gender tersebut juga dia dapatkan dari sosok Ibunda yang mengajarkan pentingnya menjadi perempuan mandiri yang mampu berdiri di atas kaki sendiri.

“Mamaku selalu mengingatkan dari dulu bahwa kamu tidak boleh bergantung sama siapapun. You only have yourself in the end of the day, jadi memang kamu tuh harus bisa berdiri di kaki sendiri. Khususnya sebagai seorang perempuan penting sekali untuk menjadi orang yang berpendidikan dan supaya kita juga tidak bergantung dengan orang lain. Nilai itu yang akhirnya selalu aku terapkan ke diri sendiri,” ungkapnya.

Selain itu Mikha mengaku dia sangat terinspirasi dari berbagai perempuan hebat di dunia, khususnya sang Ibu. Bagi Mikha, perempuan memiliki kemampuan multitasking yang tidak bisa dilakukan laki-laki. Sehingga hal ini memantik dirinya untuk terus melakukan berbagai gerakan yang tidak hanya bermanfaat untuk dirinya tapi juga para perempuan.

“Jadi aku ingin menyuarakan itu di semua platform yang saya miliki. Selain itu, masalah perempuan memang banyak banget. Mulai dari cyberbullying, harassment, hingga diskriminasi. Ironisnya, kadang hal ini terjadi antara sesama perempuan, jadi saya ingin mengedukasi hal ini,” tutupnya.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat