visitaaponce.com

Perjalanan Solois Difki, Evolusi Harmonis dari Dinamika Band ke Seni Perseorangan

Perjalanan Solois Difki, Evolusi Harmonis dari Dinamika Band ke Seni Perseorangan
Difki Khalif(MI/Lutfi Sheykal)

DI tengah-tengah musik yang beragam muncul, seorang solois bernama Difki Khalif muncul dengan kekuatan yang memikat, menavigasi kompleksitas evolusinya dari kebersamaan band ke pencarian solo. 

Difki membuka lapisan-lapisan perjalanannya dalam musik, membawa cahaya pada momen-momen penting yang membentuk jalur uniknya.

Difki dengan penuh kenangan mengingat masa-masa awalnya di sebuah band, menghubungkan fondasi musiknya dengan bimbingan yang diterimanya selama masa sekolah.

Baca juga : Mengubah Kehidupan Anak-anak Berkebutuhan Khusus Melalui Cita Rasa Khas Kopi

"Basic-nya anak band sudah belajar juga dari kelas 2 SD," kata Difki di Festival Kopi Nusantara yang diadakan Media Indonesia, Kamis (1/2). 

Difki menekankan pengaruh formatif pendidikan musik pada awalnya. Dalam hal ini pun, Difki memberitahukan terkait tantangan yang dihadapi bandnya, yang bubar pada 2017. 

Meskipun mengalami kemunduran, gairah Difki terhadap musik tetap kuat. Ia mengaku mendapat kekuatan karena ingin seperti tokoh ikonik yang ia sukai, yakni Sal Priadi.

Baca juga : Menilik Perjalanan Hidup Musisi Shakira Jasmime

Perjalanan Difki berawal dari model video clip Noah membawanya terjun ke musik. Ada seorang sutradara mendekatinya dan mendorongnya untuk memasuki ranah karier solo. 

Ia tidak langsung mengiyakan ajakan itu. Difki merenung tentang hal itu dan berfikir kedepannya akan seperti apa kalau ia menjadi solois. 

"Awalnya masih ragu, masih ngambang mikirin kedepannya," ungkap Difki. 

Baca juga : Kopi Jadi Penyangga Keberlanjutan dan Ekonomi Masyarakat

Refleksi ini memberikan gambaran tentang ketidakpastian yang menyertai transisinya, mengungkapkan pendekatan yang penuh pemikiran terhadap eksplorasi horison seni baru.

Kemudian, setelah itu, Difki mencoba untuk menjadi solois dan menghasilkan lagu yang berjudul Yang Terdalam. 

Difki mengaku lagu Yang Terdalam tersebyt penuh emosi dan Milisi yang evokatif. Faktanya, lagu tersebut tidak menggambarkan diri Difky sepenuhnya. 

Baca juga : Festival Kopi Media Indonesia Angkat Keunggulan Kopi Konservasi Nusantara

"Sebetulnya lagu itu bukan wajah gue yang sebenarnya," ujar Difki.  

Dengan adanya pengakuan ini mengisyaratkan pada sifat kolaboratif repertoarnya, sebagian dibentuk oleh arahan artistik yang diberikan oleh sutradara. Meskipun awalnya ragu, Difki menyatakan mendapatkan kepuasan mendalam dengan fusi kreatif yang tercapai.

Saat Difki terus memahat jalannya sebagai solois, komunitas musik dengan penuh antusias menantikan proyek-proyek mendatangnya. Dengan perjalanan yang unik dan komitmennya yang teguh, Difki menjadi kekuatan yang menjanjikan dan dinamis dalam lanskap musik Surabaya yang penuh warna.

Baca juga : Festival Kopi Nusantara Kembali Digelar Keenam Kalinya

Seperti kata-kata Difki sendiri, Musik bukan hanya tentang catatan, tapi juga tentang perjalanan. 

"Musik bukan sekedar catatan, tapi juga sebuah perjalanan. Jadi saya ingin terus menggali dan mengekspresikan setiap nuansa dalam perjalanan saya," tutup Difki. 

Kata-kata ini mencakup inti dari seorang seniman yang tidak takut untuk menjelajahi kedalaman jiwanya dalam musik, menjanjikan bab yang menarik dalam narasi musik. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat