visitaaponce.com

11 Ribu Fan K-pop Berhasil Cegah Hyundai Gunakan Batu Bara untuk Mobil Listriknya

11 Ribu Fan K-pop Berhasil Cegah Hyundai Gunakan Batu Bara untuk Mobil Listriknya
Tangkapan layar website penggemar K-pop, Kpop4Planet.(Dok. Kpop4Planet)

PLATFORM Kpop4Planet yang digerakkan oleh penggemar K-pop, meluncurkan Kampanye “Hyundai, Drop Coal” pada Maret 2023. Lebih dari 11 ribu fan K-pop menandatangani petisi yang mendesak perusahaan mobil Hyundai untuk mundur dari kesepakatan dengan Adaro yang masih menggunakan batu bara untuk produksi bahan baku mobil listrik.

Hyundai akhirnya memperoleh pengadaan bahan baku kendaraan listrik yang dihasilkan dari pabrik bertenaga energi terbarukan, terutama energi surya dan angin.

Diluncurkan pada 2021, Kpop4Planet adalah pergerakan iklim yang dipimpin oleh penggemar K-pop untuk penggemar K-pop yang mencintai bumi dan bintang K-pop favorit mereka.

Baca juga : V dan Jungkook BTS Pamer Dada Sebelum Wajib Militer

Petisi tersebut membuahkan hasil, setelah Hyundai Motor Company mengumumkan mundur dari kesepakatan (memorandum of understanding/MoU) pembelian aluminium dari proyek smelter Adaro Minerals di Kalimantan Utara, Indonesia. Proyek pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) aluminium anak usaha Adaro, perusahaan tambang terbesar kedua di Indonesia, tersebut menggunakan PLTU batu bara sebagai sumber energinya. Pernyataan mundurnya Hyundai dari MoU ini muncul setahun setelah petisi yang ditandatangani oleh 11 ribu fan K-pop.

Meski smelter Adaro merupakan bagian dari Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Kalimantan Utara, Adaro diketahui akan membangun unit baru 1,1 GW PLTU Batu bara untuk memproduksi aluminium di smelter. Mengacu Market Forces, kelompok aktivis iklim yang fokus pada investor, PLTU ini diperkirakan menghasilkan hingga 5,2 juta ton setara CO2 setiap tahunnya.

Jika Hyundai melanjutkan rencana pembelian aluminium sebesar 50-100 ribu ton per tahun dari smelter ini seperti disepakati dalam MoU, emisi scope 3 Hyundai akan meningkat 3-6%. Padahal, Hyundai telah menetapkan target untuk mencapai karbon netral pada 2045.

Baca juga : BigHit Umumkan Tanggal Wajib Militer Suga BTS

Nurul Sarifah dari Kpop4Planet menyatakan munculnya pernyataan Hyundai tersebut merupakan kemenangan dari ribuan penggemar K-pop yang berpartisipasi dalam kampanye “Hyundai, Drop Coal.” Pasalnya, rencana perusahaan mobil asal Korea Selatan itu untuk memperoleh aluminium yang dihasilkan dengan listrik PLTU batu bara bertentangan dengan target iklim.

“Kami, bersama penggemar K-pop yang peduli terhadap iklim dan masa depan kita semua, akan terus mengawasi langkah Hyundai dalam pengadaan bahan baku untuk melihat apakah perusahaan tetap berada pada jalur yang benar sesuai dengan komitmen netral karbonnya, juga untuk meningkatkan transparansi di seluruh rantai pengadaannya,” ungkap Nurul dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Selasa, (2/4).

“Jika perusahaan ingin bisnisnya bertahan, aksi iklim harus terjadi sekarang. Menghentikan penggunaan batu bara dan beralih ke energi terbarukan, terutama surya dan angin, adalah satu-satunya pilihan untuk tetap memperoleh konsumen di masa mendatang,” tegas Nurul.

Baca juga : Jungkook BTS Ulang Tahun ke-26, Tulis Pesan Menyentuh untuk ARMY

Solidaritas BTS Army

Shifra Lushka, Ketua Komunitas BTS Army Indonesia Amino, mengapresiasi solidaritas para fan BTS (ARMY) dalam mendukung masyarakat Indonesia, terutama warga Kalimantan Utara, dengan mendukung kampanye “Hyundai, Drop Coal.” Menurutnya, Army bekerja sama untuk menciptakan perubahan yang berarti dan dapat memastikan keberlanjutan dari planet ini.

“Kami berharap Hyundai akan melanjutkan kolaborasinya dengan BTS, mendorong kendaraan listrik yang benar-benar berkelanjutan yang tidak menggunakan bahan bakar fosil yang membahayakan bumi kita dalam produksinya. Hanya ada satu planet yang menjadi rumah kita, kepedulian kita pada bumi menjadi sangat penting,” tutur Shifra.

Fan BTS berkolaborasi dengan Kpop4Planet untuk mengumpulkan lebih dari 11 ribu tanda tangan dari penggemar K-pop di lebih dari 68 negara. Dalam aksi di Hyundai Motorstudio Jakarta tahun lalu, kelompok tersebut mengirimkan petisi dan surat terbuka dari penggemar ke Kantor Pusat Hyundai di Korea Selatan.

Baca juga : Klarifikasi Soal Lagu Bad Religion, RM BTS: Tidak Bermaksud Menyinggung Agama Apapun

Mundurnya Hyundai menyusul bank-bank internasional dari Proyek Adaro, menurut Nabilla Gunawan, campaigner Market Forces, hal ini merupakan peringatan yang jelas batu bara tidak memiliki tempat dalam transisi energi demi memastikan dunia yang lebih aman bagi semua.

“Kelanjutan smelter yang dilistriki PLTU ini sudah kacau. Semua bank yang masih mempertimbangkan mendanai Adaro harus mengkaji ulang risiko iklim dan finansialnya yang semakin tinggi,” tegas Nabilla.

(Z-9)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat