visitaaponce.com

Ini Beda Besar Dilan 1983 dengan Trilogi Sebelumnya

Ini Beda Besar Dilan 1983 dengan Trilogi Sebelumnya
Muhammad Adhiyat (atas) beperan sebagai Dilan dan Malea Emma (bawah) sebagai Mei Lien.(Falcon Pictures)

SEJAK film Dilan 1990 hingga Ancika 1995, trilogi ini lekat dengan kisah cinta beserta gombalan-gombalannya. Namun dalam Dilan 1983 Wo Ai Ni, yang menjadi film terbaru dari waralaba Dilan, kisah cinta-cintaan tidak ada.

 

Dalam film yang diproduksi lewat Falcon Pictures dan disutradarai Fajar Bustomi bersama Pidi Baiq, kisah berfokus pada masa SD Dilan, diperankan Muhammad Adhiyat, selepas kembali dari mengikuti ayahnya bertugas di Timor Timur (kini Timor Leste). Ayah Dilan yang diperankan Bucek Depp, merupakan tentara.

Baca juga : Bermain di Film Dilan 1983: Wo Ai Ni, ini Adegan Favorit Muhammad Adhiya

 

Kembali bersekolah di Bandung, Jawa Barat, Dilan tidak hanya bertemu teman-teman lama tetapi juga teman baru Mei Lien (Malea Emma). Di berbagai cuplikan film terlihat jika Dilan kerap menjahili Mei Lien, layaknya Dilan remaja menjahili Milea dan Ancika.

 

Baca juga : Sule Menangis Lihat Debut Akting Anaknya di Film Dilan

Namun para orangtua tidak perlu risau karena interaksi Dilan dan Mei Lien dibiarkan mengalir natural tanpa menambah bumbu-bumbu romansa layaknya film drama orang dewasa. Sutradara memahami bagaimana menjaga kedua karakter bocah tersebut berada dalam mode eksplorasi dunia dan perasaan, dengan gestur-gestur yang tidak diniatkan sebagai pasangan melainkan teman.

 

Persahabatan antara Dilan dan gengnya, yakni Agus, Nanang (Keanu Azka), Agus (Ferdy Adriansyah) dan Fajar (Sultan Hamonangan) juga cair d0engan permainan-permainan khas era 80-an. Selain membawa nostalgia zaman dulu, Pidi Baiq yang juga menulis skenario bersama Alim Studio, membawa memori kolektif Indonesia tentang fenomena penembak misterius (Petrus) yang terjadi di era awal orde baru. Latar peristiwa gejolak Indonesia masa 80-an yang juga dimasukkan lewat dialog Dilan tentang ayahnya yang ikut memerangi kelompok pembebasan Timor Leste.

Baca juga : Film Dilan 1983: Wo Ai Ni Rilis Trailer dan Poster

 

Meski begitu kehadiran sosok Mei Lien sebagai murid Tionghoa dan minoritas di sekolah itu tidak dieksplor banyak secara sosial budaya. Hanya sekilas ditampilkan lewat Mei Lien yang harus keluar kelas saat murid-murid mayoritas belajar agama di kelas.

 

Meski film ini sebenarnya memiliki ruang untuk eksplorasi isu-isu sosial, tanpa itu Dilan 1983 tetap cukup menyenangkan. Singkatnya, film Dilan 1983 yang tayang mulai 13 Juni 2024 di bioskop ini menghibur lewat nostalgia era 80-an yang cukup cair. (M-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat