visitaaponce.com

Masa Tanggap Darurat di Sentani Berakhir

Masa Tanggap Darurat di Sentani Berakhir
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho.(MI/ROMMY PUJIANTO)

SETELAH 14 hari melalui masa tanggap darurat, penanganan bencana banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, akhirnya disepakati berakhir. Pencarian korban pun dihentikan. Berikutnya, ditetapkan masa menuju ke pemulihan selama 3 bulan yaitu hingga 27 Juni 2019.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan penentuan status tersebut dihasilkan melalui rapat koordinasi para pemangku kepentingan melihat situasi kondisi daerah terdampak bencana. Bupati Kabupaten Jayapura sebelumnya menetapkan masa tanggap darurat selama 14 hari yaitu 16-29 Maret 2019.

"Selama masa transisi darurat menuju pemulihan, hal-hal yang dilakukan di masa tanggap darurat dapat dilanjutkan kembali di transisi darurat kecuali pencarian korban. Status transisi darurat ini hanya administrasi saja agar dalam penanganan bencana dimungkinkan kemudahan akses penggunaan anggaran, pengerahan personel, logistik, peralatan dan lainnya," ujar Sutopo di Jakarta, Sabtu (30/3).

Baca juga : Ma'ruf Amin Sampaikan Belasungkawa bagi Korban Banjir Sentani

Dampak banjir bandang Sentani meliputi lima distrik di Kabupaten Jayapura yaitu Distrik Sentani, Distrik Waibu, Distrik Sentani Barat, Distrik Ravenirara, Dan Distrik Depapre. Korban jiwa tercatat 112 orang meninggal dunia. Rinciannya 105 orang di Kabupaten Jayapura dan 7 orang di Kota Jayapura.

Dari 112 orang meninggal dunia, 77 jenazah berhasil diidentifikasi Tim Inafis Polri. Sementara itu, 35 jenazah lain belum berhasil diidentifikasi. Kebanyakan korban yang belum diidentifikasi diduga pendatang dari luar Papua yang tidak melaporkan diri ke dinas kependudukan atau aparat setempat sebelumnya.

"Dari 77 korban yang sudah teridentifikasi, 52 korban sudah diberikan santunan Rp15 juta per korban kepada ahli warisnya," imbuh Sutopo.

Baca juga : BNPB Ungkap TPS di 7 Provinsi Ini Punya Riwayat Rawan Bencana, Dimana Saja?

Adapun korban luka tercatat 961 orang yaitu 153 orang luka berat dan 808 orang luka ringan. Sementara korban yang dilaporkan hilang tercatat 17 orang. Namun, kata Sutopo, setelah dilakukan pendataan banyak korban yang dilaporkan hilang berhasil ditemukan di tempat pengungsian. Sebagian juga disebut telah kembali ke keluarganya tetapi tidak melaporkan ke posko.

Jumlah pengungsi juga dilaporkan terus berkurang. Saat ini ada 4.763 jiwa atau 963 KK mengungsi di 21 titik pengungsian.

"Stok logistik untuk menangani pengungsi masih mencukupi hingga 14 hari mendatang," tuturnya.

Baca juga : Banjir Demak Lumphkan Jalur Pantura, Masih Banyak Warga Butuh Pertolongan

Adapun pendataan kerusakan fisik masih terus dilakukan. Data sementara kerusakan akibat banjir bandang 2.287 rumah rusak, 59 sekolah rusak, 5 jembatan rusak, 2 gereja rusak, 3 kantor pemerintahan rusak, 104 ruko rusak, 1 pasar rusak, dan 1 puskesmas rusak.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat