visitaaponce.com

BNPB Ungkap TPS di 7 Provinsi Ini Punya Riwayat Rawan Bencana, Dimana Saja

BNPB Ungkap TPS di 7 Provinsi Ini Punya Riwayat Rawan Bencana, Dimana Saja?
Distribusi logistik pemilu ke TPS(MI/Usman Iskandar)

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan terdapat 7 provinsi dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) terbanyak sekaligus menjadi provinsi yang paling banyak alami bencana. 

Ke-7 provinsi yang memiliki banyak TPS juga memiliki historis bencana beberapa tahun terakhir antara lain, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Banten, dan DKI Jakarta.

Secara umum terdapat 204 juta pemilih dari data KPU dari total 820 ribu TPS. Sudah dipetakan tujuh provinsi dengan TPS terbanyak dan jumlah kejadian bencana yang merupakan merepresentasikan dari 2021-2023. Jawa Barat memiliki jumlah TPS paling banyak dengan juga jumlah kejadian bencana paling banyak dalam 12 tahun frekuensi kejadian bencananya.

Baca juga : 195 Ribu Personel Polri Bakal Jaga Keamanan TPS saat Pemilu 2024

"Di Jawa Barat ada Kabupaten Bogor dengan TPS terbanyak dan juga menjadi penyumbang bencana paling banyak ini juga jadi perhatian bersama yakni cuaca ekstrim, banjir, banjir bandang, hingga tanah longsor dalam 10 tahun terakhir," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers, Selasa (13/2).

Kemudian Jawa Timur jumlah TPS nomor dua paling tinggi dengan nomor tiga tertinggi frekuensi kejadian bencana yaitu ada di Kota Surabaya, Malang, Jember, dan Banyuwangi namun tidak ada bencana yang signifikan. Jawa Tengah nomor dua tertinggi kejadian bencana tapi jumlah TPS nomor tiga diikuti yang ada di Kabupaten Brebes, Cilacap, Demak, Magelang, hingga Kota Semarang adapun frekuensi kejadian bencana

Kemudian Sumatra Utara dengan jumlah TPS banyak tetapi nomor lima frekuensi kejadian bencana. Sulawesi Selatan paling tinggi kejadian bencana juga paling tinggi. Diikuti jumlah TPS Banten dan DKI Jakarta.

Baca juga : Anggota DPRD DIY Temuka Surat Undangan Memilih untuk Orang yang Sudah Meninggal Dunia

Dengan kesimpulan paling dominan tetap di Pulau Jawa karena bencana hidrometeorologi basah sangat berkaitan dengan jumlah penduduk, urbanisasi, perkotaan, alih fungsi lahan dan lain-lain. 

Jadi tekanan dari penambahan populasi terhadap lingkungan atau penduduk dari kampung lingkungan itu tetap menjadi faktor utama tingginya frekuensi kejadian bencana hidrometeorologi basah di Indonesia.

Di sisi lain, sebanyak 123 TPS di Kabupaten Demak alami banjir kemudian ratusan TPS di Bandung rawan bencana alam dan ada beberapa teman-teman di daerah yang tentu saja berkoordinasi erat dengan KPUD sudah melakukan pemindahan titik-titik TPS yang dikhawatirkan mungkin pada kondisi musim hujan ini bisa berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi basah.

Baca juga : Gibran akan Mencoblos di Surakarta

"Sebenarnya kita harapkan inisiatif-inisiatif seperti ini karena yang paling tahu kondisi kebencana itu adalah teman-teman di daerah sendiri sehingga sekiranya dirasa ada tempat-tempat TPS yang kita gunakan besok mungkin berpeluang terdampak bencana dari historis kejadian yang ada maka ini kita harus segera secepatnya mengambil langkah-langkah yang kita perlukan untuk menjamin proses pemungutan suara bisa terlaksana," pungkasnya. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat