visitaaponce.com

Pj Gubernur Jateng Ajak Pencegahan dan Inovasi Teknologi dalam Penanganan Bencana 2024

Pj Gubernur Jateng Ajak Pencegahan dan Inovasi Teknologi dalam Penanganan Bencana 2024
Rakornas penanggulangan bencana tahun 2024 di Hotel Pullman Grand Central, Bandung, Rabu, 24 April 2024.(Pemprov Jateng)

Dalam rapat koordinasi nasional (rakornas) penanggulangan bencana tahun 2024 di Hotel Pullman Grand Central, Bandung, Rabu, 24 April 2024, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, menyampaikan pentingnya pencegahan dan inovasi teknologi dalam penanganan bencana. Nana Sudjana mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, meskipun terjadi penurunan dari tahun-tahun sebelumnya, jumlah kasus bencana masih cukup tinggi. Hal ini termasuk kejadian bencana yang terjadi di Jawa Tengah.

Dalam acara tersebut dihadiri oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Kementerian, BNPB, para gubernur, serta BPBD provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.

"Kejadian bencana dari tahun ke tahun masih terjadi. Ketika musim kemarau terjadi kebakaran, pada musim hujan terjadi bencana banjir, semuanya karena adanya perubahan iklim," katanya, sejalan dengan arahan Wakil Presiden.

Baca juga : Banjir di Kabupaten Tegal, Sebanyak 12.518 Jiwa Terdampak

Nana menekankan bahwa dalam penanganan kebencanaan, prinsip pencegahan harus lebih dikedepankan. Pencegahan ini dapat dilakukan dengan dua cara: pemetaan lokasi rawan bencana dan meminimalisir kejadian bencana.

"Dalam penanganan bencana, kita harus beralih dari cara konvensional menuju pengembangan teknologi dan inovasi. Banyak contoh pengembangan teknologi dan inovasi terkait pencegahan dan penanganan bencana," ujarnya.

Salah satu contohnya adalah pengembangan teknologi pendeteksi dini kejadian bencana longsor di Jawa Tengah. Ini merupakan hasil kolaborasi antara masyarakat dan BPBD kabupaten, bahkan sudah diterapkan di tingkat desa di Kabupaten Banjarnegara.

Baca juga : Siaga Bencana, BPBD Jateng Sebut Ilmu Titen Masih Relevan

Nana juga menyoroti penggunaan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk mengatasi cuaca ekstrem, serta peningkatan penggunaan water bombing untuk kebakaran.

Selain pengembangan teknologi, penanganan bencana juga dilakukan dengan kembali menggalakkan penanaman dan perawatan pohon di lahan kritis, serta membentuk komunitas masyarakat tanggap bencana.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan bahwa bencana hidrometeorologi masih menjadi kejadian dominan di Indonesia, dan banyak daerah yang memiliki risiko bencana tinggi.

"Di sinilah setiap pemangku kepentingan pusat dan daerah dituntut berkomitmen untuk meningkatkan kapasitasnya guna melindungi masyarakat dari risiko bencana," katanya.

Ma'ruf Amin menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dan wilayah dalam penanggulangan bencana secara konsisten dan berkelanjutan, sambil memperkuat pengembangan teknologi dan inovasi dalam penanggulangan bencana di dalam negeri. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat