visitaaponce.com

Mengenal MIS-C, Sindrom Langka yang Menyerang Ratusan Anak

TEMUAN kasus sindrom langka MIS-C dan kawasaki yang menyerang anak pascatertular covid-19, tidak hanya terjadi di Amerika Serikat, tapi juga di Inggris dan Korea Selatan. Seperti apa gejala kedua sindrom langka itu?

Melansir Mayo Clinic, sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak atau Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C) adalah suatu kondisi serius di mana beberapa bagian tubuh, seperti jantung, pembuluh darah, ginjal, sistem pencernaan, otak, kulit atau mata menjadi meradang.

Sedangkan, penyakit kawasaki merupakan penyakit yang ditandai dengan peradangan pada pembuluh darah pada tubuh, termasuk pembuluh darah koroner pada jantung. Penyakit ini umumnya terjadi pada anak usia balita.

Gejala MIS-C sendiri mirip dengan Sindrom TS (toxic shock) dan Sindrom Kawasaki, yang juga termasuk demam, ruam, bengkak pada kelenjar, dan radang jantung pada beberapa kasus parah.

Baca juga: Terinfeksi Covid-19, 300 Anak Alami Sindrom Langka

Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam jurnal Radiology, mengungkapkan, anak-anak yang terkena sindrom langka itu mengalami perubahan inflamasi intraabdomen yang luas, inflamasi jalan nafas, aneurisma arteri koroner, dan perkembangan edema paru.

Evelina London Children's Hospital di London, Inggris, melakukan penelitian dari analisis pencitraan dan laboratorium dari 35 anak pertama (di bawah 17 tahun) yang dirawat di karena MIS-C. Ditemukan, usia rata-rata pasien adalah 11 tahun.

Shema Hameed, konsultan radiologi pediatrik di rumah sakit itu menilai kemunculan sejumlah anak dengan gejala MIS-C dan kawasaki pascaterinfeksi covid-19 dinilai mengkhawatirkan. "Kami melihat sekelompok anak yang datang dengan MIS-C, sebuah sindrom hiperinflamasi baru pada anak-anak terkait dengan saat ini pandemi covid-19, pengakuan yang mengarah pada peringatan nasional," ujar Shema Hameed, seperti dikutip dari The Herald, Rabu (1/7).

Hameed menjelaskan, beberapa gejala yang paling umum yang tercatat pada MIS-C setelah covid-19 adalah demam (33 anak), gejala gastrointestinal termasuk sakit perut, muntah dan diare pada 30 anak, ruam (13 anak) dan konjungtivitis (9 anak). "Penelitian ini juga mengungkapkan semua anak memiliki kadar sel darah putih yang tidak normal," katanya.

Adapun, pola yang muncul dari temuan, menunjuk pada peradangan saluran napas, edema paru yang progresif cepat, aneurisma arteri koroner dan perubahan inflamasi abdomen yang luas pada anak-anak dengan post COVID-19 MIS-C.

Dalam kebanyakan kasus di Amerika Serikat, anak-anak dengan keluhan itu tidak memiliki gejala Covid-19, tetapi mereka memiliki antibodi yang menunjukkan bahwa mereka telah terpapar pada beberapa titik.

"Dibandingkan dengan covid-19 itu sendiri, sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak (MIS-C) lebih bisa diobati," ujar Charles Scheien, penulis studi sekaligus ketua departemen pediatri di Northwell Health Cohen Children's Medical Center, dilansir dari Today. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat