Dana Prioritas Riset Nasional 2020 Disalurkan
KEMENTERIAN Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) menyalurkan dana prioritas riset nasional (PRN) sebesar Rp14,3 miliar kepada 21 proposal dari 13 lembaga. Menristek/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro berharap proposal-proposal yang didanai dalam PRN 2020-2024 ini memiliki output berupa produk yang tepat guna, bernilai tambah dan mampu dihilirisasi, meningkatkan substitusi impor dan TKDN, serta mengadopsi teknologi terkini.
“Mudah-mudahan (dana) yang diterima kemudian bisa menjadi motivasi bagi para peneliti rekayasa dan dosen agar mereka bisa menghasilkan output yang terbaik dan selalu berpikir bagaimana manfaat dari apa yang dikerjakan terhadap pembangunan ekonomi nasional,” kata Bambang dalam acara Serah Terima Perdana Pendanaan Prioritas Riset Nasional 2020, Jumat (17/7).
Mantan Kepala Bappenas ini menuturkan pendanaan PRN semulanya direncanakan berasal dari anggaran Kemenristek/BRIN. Namun, karena adanya pemotongan anggaran akibat merebaknya pandemi covid-19, pendanaan PRN kini berasal dari dana abadi penelitian dan dana abadi pendidikan yang dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Total dana yang akan disalurkan yakni sebesar Rp242,8 miliar untuk 305 proposal yang telah terpilih. “LPDP sudah memberikan solusi alternatif tentunya berasal dari kelolaan dana abadi penelitian di mana 2019 dana abadinya adalah Rp990 miliar. Kemudian di 2020 ini sudah dianggarkan Rp4 triliun,” jelasnya.
Penerima dana PRN berasal dari berbagai macam institusi yakni perguruan tinggi (PTN dan PTS), lembaga penelitian di bawah Kemenristek/BRIN dan lembaga penelitian di bawah kementerian lain, industri, BUMN, serta organisasi masyarakat.
Direktur Utama LPDP Rionald Silaban menuturkan penyaluran perdana ini diberikan kepada proposal yang telah melalui proses verifikasi dan validasi. “Jadi dari 305 proposal mungkin yang perlu diperhatikan adalah masing-masing penelitian pasti memiliki tingkat kemajuan yang berbeda. Itu nanti yang akan diteliti oleh Kemenristek/BRIN kemudian disampaikan kepada LPDP dan kemudian kita verifikasi lagi dokumennya,” tuturnya.
Rio pun berpesan bagi para periset yang belum mengajukan permohonan dana tahap pertama agar segera mengajukannya melalui Kemenristek/BRIN agar kegiatan riset dapat segera dilaksanakan.(Aiw/H-1)
Terkini Lainnya
Dosen Universitas Pancasila Masuk Enam Periset Muda Terbaik PPI
BRIN: Periset adalah Aset Utama Indonesia
AII Komitmen Bantu Lakukan Valuasi Komersialisasi Teknologi Karya Anak Bangsa
PERPI Dorong Percepatan Digitalisasi Sektor Ekonomi di Tanah Air
Legislator Nilai Integrasi Kelembagaan Iptek dalam BRIN Tidak Berhasil
Kepala BRIN Bakal Panggil jika Peneliti Kritik Lewat Media
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap