Pengobatan Terkini Kanker Limfoma
![Pengobatan Terkini Kanker Limfoma](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/09/d37765df3b83e9c248cc0a19ae1a2b61.jpeg)
KEJADIAN itu sudah berlalu enam tahun lamanya, tapi Siti, 53, masih amat berduka hingga hari ini. Kepergian mendiang Agung, 55, kakaknya yang divonis kanker limfoma, memang teramat cepat.
Pada April 2014, Agung mengeluhkan sakit di perut, keluarnya keringat dingin di malam hari, dan sebuah benjolan di ketiak kanannya. Dokter merekomendasikan biopsi untuk mengecek massa di dalam benjolan itu.
Setelah menunggu dua minggu, hasil patologi anatomi menyatakan cairan itu berisi sel kanker limfoma non-Hodgkin. Kabar itu sangat mengejutkan.
"Tidak ada garis kanker di dalam keluarga kami. Sebagai seorang tentara, fisik kakak saya juga sehat, kuat, dan atletis," tutur Siti kepada Media Indonesia, kemarin.
Agung memang sempat menjalani tiga kali kemoterapi, tetapi Tuhan memanggilnya lebih dulu pada Agustus 2014 atau empat bulan setelah vonis kanker dijatuhkan. "Sungguh cepat sekali si limfoma ini," ucap Siti.
Selain Siti, masih banyak orang yang belum mengenal apa itu limfoma. Itulah yang menjadi alasan munculnya Hari Kesadaran Limfoma Sedunia pada 15 September sejak 2004 lalu.
Dokter spesialis penyakit dalam hematologi onkologi medik RS Kanker Dharmais, Dr Ronald Alexander Hukom SpPD KHOM MHSC FINASIM, menjelaskan bahwa limfoma ialah kanker yang menyerang sel darah putih (limfosit) di dalam kelenjar getah bening sehingga berubah menjadi ganas.
Menurut Ronald, limfoma merupakan jenis kanker yang bisa sembuh meskipun ada risiko untuk kambuh. "Pengobatan yang tepat dapat menyembuhkan limfoma," ujarnya saat webinar Hari Peduli Limfoma Sedunia via daring pada Minggu (20/9).
Ronald membeberkan sejumlah terapi untuk limfoma. Pertama ialah kemoterapi untuk menghilangkan atau mematikan sel yang melakukan pembelahan termasuk tumor. Lalu, ada terapi target yang spesifik ditujukan pada cara sel membelah. "Dia menahan cara yang dilakukan sel untuk memperbanyak diri," jelasnya.
Selain itu, ada immunoterapi yang dilakukan dengan mengandalkan kekuatan sistem kekebalan tubuh si pasien untuk mengenai sel kanker dan membunuhnya. "Ini diikuti dengan terapi sel punca," ujar Ronald.
Kenali tipenya
Limfoma ada dua jenis, yaitu Hodgkin dan non-Hodgkin. Pada limfoma non-Hodgkin tipenya cukup beragam, bahkan ada sekitar 30 subtipe. Namun, secara garis besar, non-hodgkin dibedakan menjadi 3 tipe, yakni indolent, agresif, dan sangat agresif.
Ronald menjelaskan, pada indolent biasanya kanker akan tumbuh pelan bahkan sering tanpa gejala atau keluhan pada saat ditemukan. Berbeda dengan agresif dan sangat agresif, tumbuhnya cepat dalam hitungan minggu.
"Jenis agresif seperti leukimia akut, pengobatan harus segera dimulai dengan membutuhkan lebih banyak obat dengan dosis yang lebih tinggi, bahkan bisa juga transplantasi," lanjutnya.
Salah satu jenis indolent, limfoma folikular, memiliki harapan hidup sekitar 72% dalam waktu 5 tahun. Begitu pun dengan jenis diffuse large B-Cell Lymphoma, sekitar 46% mampu bertahan hidup dalam waktu 5 tahun.
Pada jenis kanker limfoma yang bersifat agresif, seperti Mantle cell lymphoma, mampu bertahan 27% dalam waktu 5 tahun. Malt lymphoma yang dirasakan orang yang lebih tua atau 60 tahun ke atas, justru 74%-nya bisa bertahan 5 tahun.
Sebagai contoh, ada pesinetron Aldi Taher yang selama 4 tahun terakhir sembuh dari limfoma hodgin yang diidapnya. Sementara itu, Dokter spesialis anak konsultan hematologi onkologi dari FKUI/RSCM Prof dr Djajadiman Gatot SpA(K) menegaskan, limfoma tidak bisa sembarangan dioperasi karena bisa menyebar kemana-mana.
"Penanganannya mirip dengan leukimia. Karena kalau leukimia itu munculnya langsung dari sumsum tulang, tapi kalau limfoma mulainya dari kelenjar tapi dia bisa menyebar ke sumsum pada limfoma stadium 4," kata dr Djajadiman, Minggu (13/8). (H-2)
Terkini Lainnya
Kanker Anak Leukima Mendominasi Kasus Kanker di Indonesia
Penderita Kanker Payudara Perlu Dapat Dukungan Moral
Takeda Serukan Deteksi Dini dan Akses Pengobatan Inovatif Limfoma
Mengonsumsi Alkohol Berlebihan dapat Memicu Risiko Kanker Langka yang Mematikan
Mengidap Kanker Ganas, Anak di Manggarai Barat Butuh Bantuan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap