visitaaponce.com

Kanker Anak Leukima Mendominasi Kasus Kanker di Indonesia

Kanker Anak Leukima Mendominasi Kasus Kanker di Indonesia
Ilustrasi(Freepik)

KETUA Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI) mengatakan jumlah pasien kanker anak yang membutuhkan perawatan paliatif cukup banyak, namun belum terdata oleh Kementerian Kesehatan. Dengan adanya pembangunan pusat rumah paliatif bagi kanker anak, diharapkan pendataan bisa dilakukan.

“Saat ini memang belum ada data baku terkait pasien kanker anak Indonesia yang membutuhkan pelayanan paliatif, tapi kami sering menemukan kejadian anak-anak yang membutuhkan pelayanan, kami harap dengan adanya pembangunan rumah paliatif kanker anak, akan lebih mudah untuk mendata,” jelasnya dalam acara Media Gathering di Jakarta pada Kamis (2/11).

Sally mengatakan bahwa saat ini penderita kanker anak di Indonesia banyak didominasi oleh jenis kanker leukimia yang disebabkan karena bawaan genetika maupun berasal dari faktor eksternal makanan dan lingkungan.

Baca juga : Pentingnya Menyimpan Sel Punca Tali Pusat untuk Pengobatan Leukemia

“Leukimia itu yang paling banyak diderita oleh anak-anak dari usia baru lahir hingga 18 tahun. Sebagian besar pasien dengan jenis leukemia yang lambat berkembang cenderung tidak bergejala, jadi saat ini kita terus mendorong pemerintah agar orang terkena penyakit leukimia diprioritaskan karena jumlahnya terus mengingat,” ungkapnya.

Baca juga : Kanker Anak Terus Meningkat, YKAI Akan Bangun Rumah Paliatif Anak

Tidak adanya data yang baku tersebut dikarenakan tidak adanya kriteria rujukan keperawatan paliatif yang terstandarisasi sehingga menimbulkan ketidaktahuan siapa yang memerlukan perawatan paliatif serta ketidakpastian kapan waktu yang tepat.

Kendati demikian, Sally menjelaskan bahwa perawatan paliatif sangat penting untuk disediakan untuk membantu pasien kanker anak mencapai keadaan yang lebih tenang dan nyaman di akhir hidupnya. Perawatan ini juga tidak bertentangan dengan perawatan modern yang selama ini dikenal masyarakat.

“Hal tersebut membuat diagnosis stadium terminal dan akhir kehidupan bukanlah hal yang mudah sehingga menyebabkan rendahnya rujukan keperawatan paliatif. Tapi kami ingin menyediakan rumah khusus bagi mereka agar bisa menikmati hidupnya dengan nyaman dan tenang,” ungkapnya. (Z-8)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat