visitaaponce.com

Ini Penyebab Mengapa Varian Baru SARS-CoV-2 Lebih Mudah Menyebar

Ini Penyebab Mengapa Varian Baru SARS-CoV-2 Lebih Mudah Menyebar
Ilustrasi(medcom)

PENELITI di Pusat Penelitian Biologi LIPI Sugiyono Saputra mengungkapkan, varian-varian baru covid-19 muncul sebagai bagian dari siklus hidup virus tersebut dan akan muncul seiring waktu karena virus terus berubah melalui mutasi. Terkadang varian baru muncul dan yang lainnya menghilang. Namun ada juga yang muncul dan kemudian bertahan.

“Perbedaan varian baru SARS-CoV-2 dengan varian sebelumnya adalah pada banyak tidaknya mutasi pada nukleotida (materi genetik) yang terjadi sehingga membentuk klaster atau lineage tersendiri. Contohnya adalah pada VUI 202012/01, di mana telah terjadi multiple mutations pada spike protein dan secara total telah terjadinya pergantian atau substitusi sebanyak 29 nukleotida jika dibandingan dengan strain SARS-CoV-2 dari Wuhan,” ujar Sugiyono dikutip dari laman resmi LIPI, Rabu (13/1).

Ia menjelaskan, mutasi yang terjadi pada spike protein ini akan berefek pada receptor binding yang bertanggung jawab terhadap kemudahan masuknya partikel virus ke dalam sel inang, sehingga lebih mudah menginfeksi. Varian SARS-CoV-2 yang berasal dari Inggris ini dinilai 70% lebih mudah menular dibandingkan varian yang pernah muncul sebelumnya.

Word Health Organisation (WHO) juga sangat waspada terhadap kemunculan varian-varian baru dan secara rutin akan menilai apakah varian SARS-CoV-2 tersebut dapat mengakibatkan perubahan dalam penularan, gejala klinis dan keparahan, atau mungkin juga berdampak pada tindakan pencegahan, termasuk diagnostik, terapeutik dan vaksin. Otoritas nasional beberapa negara Eropa saat ini sedang melakukan pengambilan sampel yang intensif untuk mengkarakterisasi genom virus dan memahami seberapa luas varian baru ini beredar.

Baca juga : Kepala Eijkman: Vaksinasi Punya Dobel Manfaat

Sugiyono menambahkan bahwa langkah pemerintah dalam mendukung kegiatan surveilans terhadap genom SARS-CoV-2 sangatlah tepat. Monitoring secara berkelanjutan melalui kegiatan whole genome sequencing ini berguna untuk memantau perubahan penting seperti mutasi dan variasi genetik dari SARS-CoV-2 yang bersirkulasi di Indonesia.

“Kita harus waspada tapi tidak perlu panik berlebihan,” imbaunya. Ia menjelaskan kemunculan varian baru ini merupakan sesuatu hal yang alami dan kita tidak bisa mengontrol mutasi-mutasi virus yang terjadi.

“Apapun varian tersebut, pencegahan tetap yang utama dan kita harus tetap harus menerapkan protokol kesehatan dengan baik dan benar untuk meminimalkan resiko penularan, “tutupnya.

Seperti diketahui, hingga saat ini, muncul banyak varian SARS-CoV-2. Adapun yang terbaru yakni varian yang ditemukan di Inggris yang dinamakan VUI 202012/01 (Variant Under Investigation, year 2020, month 12, variant 01), digolongkann dalam cluster B.1.1.7 lineage. Selanjutnya, varian baru yang ditemukan di Afrika Selatan dinamakan 501Y.V2 dan digolongkan dalam B.1.351 lineage. (OL-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat