Enam Obat Gaya Hidup untuk Panjang Umur
![Enam Obat Gaya Hidup untuk Panjang Umur](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/01/f5c06fd513707aff48b6eae93e63ab87.jpg)
MAYORITAS orang modern kini mengalami stres, kurang tidur, dan kelebihan berat badan serta menderita penyakit akibat gaya hidup yang sebagian besar dapat dicegah seperti penyakit jantung, kanker, stroke, dan diabetes. Kelebihan berat badan atau obesitas berkontribusi pada 50% orang dewasa yang menderita tekanan darah tinggi, 10% dengan diabetes, dan 35% dengan pradiabetes.
Namun, sejatinya ada obat-obatan berupa gaya hidup baru yang gratis dan dapat diresepkan oleh dokter untuk semua pasien. Pengobatan gaya hidup merupakan aplikasi klinis dari perilaku sehat untuk mencegah, mengobati, dan menyembuhkan penyakit.
Baca juga: Peregangan Turunkan Hipertensi Lebih Baik daripada Berjalan
Lebih dari sebelumnya, suatu penelitian menggarisbawahi bahwa pil yang harus diresepkan dokter saat ini untuk pasien yaitu enam obat gaya hidup. Profesor Bedah University of Pittsburgh Yoram Vodovotz dan Direktur Medis Senior Kesehatan dan Produktivitas UPMC Health Plan & Workpartners University of Pittsburgh Michael Parkinson memaparkan obat gaya hidup yang ampuh itu.
1. Makanan nabati yang utuh
Diet tinggi dengan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan lebih rendah produk hewani dan makanan olahan telah dikaitkan dengan pencegahan banyak penyakit. Pola makan ini juga meningkatkan kesehatan dan bahkan membalikkan penyakit kardiovaskular, metabolik, otak, hormonal, ginjal, dan autoimun umum, serta 35% dari semua jenis kanker.
2. Aktivitas fisik secara teratur
Selama beberapa dekade, pedoman umum ahli bedah menekankan bahwa aktivitas fisik aerobik sedang hingga kuat setiap hari memiliki manfaat kesehatan langsung dan jangka panjang. Usia kronologis versus usia biologis ditentukan oleh beberapa proses molekuler yang secara langsung dipengaruhi oleh aktivitas fisik.
Dan sekarang para ilmuwan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang perubahan seluler dan molekuler yang disebabkan oleh olahraga untuk mengurangi risiko penyakit.
3. Tidur restoratif
Tidur membantu sel, organ, dan seluruh tubuh berfungsi lebih baik. Tidur teratur tanpa gangguan selama tujuh jam per malam untuk orang dewasa, delapan hingga 10 jam untuk remaja, dan 10 jam atau lebih untuk anak-anak diperlukan untuk kesehatan yang baik.
Meski belum banyak dipelajari, terdapat bukti bahwa kualitas tidur yang tinggi dapat mengurangi peradangan, disfungsi kekebalan, stres oksidatif, dan modifikasi epigenetik DNA, yang semua terkait dengan atau menyebabkan penyakit kronis.
4. Manajemen stres
Meskipun beberapa stres bermanfaat, stres yang berkepanjangan atau ekstrem dapat membebani otak dan tubuh. Stres kronis meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, penyakit iritasi usus besar, obesitas, depresi, asma, artritis, penyakit autoimun, penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes, gangguan saraf, dan obesitas.
Salah satu mekanisme paling ampuh untuk mengurangi stres dan meningkatkan ketahanan yaitu memunculkan respons relaksasi menggunakan terapi pikiran-tubuh dan terapi perilaku kognitif.
5. Pengurangan dan eliminasi kecanduan
Banyak faktor sosial, ekonomi dan lingkungan telah memicu peningkatan penyalahgunaan zat secara umum. Dokter dan peneliti mulai memahami fisiologi dan psikologi yang mendasari kecanduan.
6. Psikologi positif dan hubungan sosial
Mempertahankan pola pikir positif melalui praktik syukur dan maaf memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan psikologis dan subjektif. Ini selanjutnya terkait dengan manfaat kesehatan fisik.
Konektivitas sosial, yaitu kuantitas dan kualitas hubungan kita, mungkin memiliki manfaat kesehatan yang paling kuat. Sebaliknya, isolasi sosial seperti hidup sendiri, memiliki jaringan sosial kecil, berpartisipasi dalam sedikit aktivitas sosial, dan merasa kesepian dikaitkan dengan mortalitas yang lebih besar, morbiditas yang meningkat, fungsi sistem kekebalan yang lebih rendah, depresi, dan penurunan kognitif. (Science Alert/OL-14)
Terkini Lainnya
1. Makanan nabati yang utuh
2. Aktivitas fisik secara teratur
3. Tidur restoratif
4. Manajemen stres
5. Pengurangan dan eliminasi kecanduan
6. Psikologi positif dan hubungan sosial
Remaja Berisiko Terkena Osteoporosis, Apa Penyebabnya?
Jalan Kaki dan Bersepeda Bantu Jaga Kebugaran Tubuh Usai Beribadah Haji
Paifori Targetkan Cetak 1.000 Praktisi Olahraga Tahun Ini
5.000 Pelari LPS Monas Half Marathon Kenakan Jersey Ramah Lingkungan dari Mills
135 Pegolf Ikuti Sinar Mas Land Golf Tournament 2024
Jangan Abai, Minum Obat Hipertensi hingga Tekanan Darah Normal
Ini Tips Perawatan Terbaik untuk Mengatasi Jerawat yang Parah dan Membandel
Cegah Penyakit Jantung Koroner dengan Gaya Hidup Sehat
Bisa Tingkatkan Risiko Alzheimer, Inilah 5 Gaya Hidup yang Harus Kamu Hindari
OJK: Gen Z dan Milenial Rentan Terjerat Pinjol
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap