Remaja Berisiko Terkena Osteoporosis, Apa Penyebabnya
![Remaja Berisiko Terkena Osteoporosis, Apa Penyebabnya?](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/07/b6b4a22ac8573cc173d9af7e4a7fe0bd.png)
FENOMENA Remaja Jompo menunjukkan bahwa generasi muda semakin sering mengalami nyeri sendi, yang biasanya dialami oleh orang dewasa. Kurangnya aktivitas fisik, pola makan buruk, dan gaya hidup tidak aktif berkontribusi pada kondisi ini.
”Gaya hidup modern, termasuk kebiasaan duduk lama di depan komputer, memperburuk kesehatan sendi. Pekerja kantoran sering mengalami nyeri sendi akibat posisi duduk yang statis dan penggunaan komputer berlebihan tanpa istirahat cukup, serta postur tubuh yang tidak ergonomis,” ungkap Physical Medicine and Rehabilitation Resident Adrian Setiaji, di Jakarta, kemarin.
Menurut dia, osteoporosis pada remaja adalah kondisi langka tetapi serius di mana tulang-tulang mereka menjadi rapuh dan rentan patah. Remaja dengan osteoporosis sering kali memiliki gangguan dalam pembentukan atau pemeliharaan tulang, yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti gangguan hormonal, defisiensi nutrisi, atau kondisi medis tertentu seperti arthritis remaja.
Baca juga : Ingin Terhindar dari Osteoporis? Jauhi Mager
Menurut data Kementerian Kesehatan 2018, 35% masyarakat Indonesia mengalami kurangnyaaktivitas fisik, meningkatkan risiko kematian hingga 30% dibandingkan dengan yang aktif. WHO
mencatat bahwa kurangnya aktivitas fisik adalah penyebab kematian keempat di dunia.
“Gejala awal osteoporosis sering kali tidak terasa hingga terjadi patah tulang. Namun, beberapa tanda awal termasuk nyeri punggung akibat patah tulang vertebra, penurunan tinggi badan, dan postur tubuh yang bungkuk,” jelas dia.
Dibandingkan dengan osteoporosis pada orang dewasa yang sering terkait dengan penurunan kadar hormon estrogen pada wanita menopause, osteoporosis pada remaja sering kali berhubungan dengan masalah pertumbuhan tulang yang tidak normal.
Baca juga : Kunci Kesehatan Tulang, Sendi, Otot untuk Cegah Osteoporosis
Gejala osteoporosis pada remaja bisa beragam, mulai dari nyeri punggung atau patah tulang yang sering terjadi bahkan dengan cedera ringan. Diagnosis osteoporosis pada remaja melibatkan pemeriksaan klinis, evaluasi faktor risiko, serta tes pencitraan seperti densitometri tulang untuk mengukur kepadatan tulang.
“Perawatan osteoporosis pada remaja sering melibatkan kombinasi pendekatan medis dan gaya hidup, termasuk suplemen kalsium dan vitamin D, olahraga yang mendukung kekuatan tulang, dan terapi hormon jika diperlukan. Pentingnya diagnosis dini dan manajemen yang tepat adalah kunci untuk mengoptimalkan kesehatan tulang dan mencegah komplikasi serius di masa depan,” jelas dia.
Selain itu, faktor risiko osteoporosis meliputi usia lanjut, kekurangan kalsium dan vitamin D, gaya hidup sedentari, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan riwayat keluarga dengan osteoporosis. Wanita pasca menopause juga memiliki risiko lebih tinggi karena penurunan hormon estrogen.
Baca juga : Duh, Malas Gerak Selama Pandemi Bisa Kena Osteoporosis
Untuk mencegah osteoporosis dan menjaga kesehatan sendi, Adrian merekomendasikan latihan peregangan sederhana seperti stretching otot punggung dan kaki, serta olahraga ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau yoga.
Direktur Utama PT Herbathos Untuk Indonesia Ahmad Zaini menyampaikan, selain berolahraga memperkuat struktur tulang juga jadi solusi untuk mencegah osteoporosis. Kombinasi susu kambing dan herbal seperti kayu manis, jahe, temulawak, daun salam, dan sereh dapat memberikan manfaat
kesehatan yang menyeluruh.
“Susu kambing Etawalin bisa jadi solusi untuk mengatasi nyeri sendi dan mencegah osteoporosis. Etawalin diformulasikan dengan bahan alami yang efektif dan aman, sehingga dapat membantu masyarakat menjalani hidup yang lebih sehat dan aktif,” jelas dia. (Z-10)
Terkini Lainnya
Siswi SMA dan Tiga Remaja Putri Promosikan Judi Online
Polisi Sasar Pelajar SMA Berantas Judi Online di Bogor
Kasus Perundungan dan Narkoba di Kalangan Remaja Jadi Perhatian Khusus
Tren Pebbling di Kalangan Remaja, Mengapa Generasi Muda Terpesona?
Orangtua Harus Tahu Cara Mengatasi Migrain pada Anak
Perempuan Berisiko Osteoporosis, Cek dengan Pemeriksaaan Kepadatan Mineral Tulang
Ini Obat-Obatan yang Bisa Menyebabkan Tulang Anda Cepat Rapuh
Ini Tata Laksana Penanganan Pasien Osteoporosis
85% Penderita Skoliosis Berusia Muda, Remaja Lebih Rawan Terkena
Nyeri Saraf Kejepit? Atasi dengan Terapi Traksi
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap