visitaaponce.com

Ini Tata Laksana Penanganan Pasien Osteoporosis

Ini Tata Laksana Penanganan Pasien Osteoporosis
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER spesialis ortopedi konsultan dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Ifran Saleh, memaparkan tata laksana penanganan pasien dengan osteoporosis atau pengeroposan tulang berdasarkan tingkat keparahannya.

"Kalau ternyata tulangnya sudah rapuh atau timbul patah tulang karena keropos, harus diberikan treatment, pengobatan, tergantung berat ringannya juga," kata Ifran dalam acara diskusi tentang kesehatan tulang yang diikuti secara daring, Selasa (11/6).

"Kalau enggak parah diberikan obat penguat tulang yang diminum sebulan sekali atau seminggu sekali, minum selama tiga sampai empat tahun," katanya.

Baca juga : Mengonsumsi Makanan Tinggi Kalsium Sejak Muda Bisa Cegah Osteoporosis

Setelah rutin minum obat penguat tulang selama tiga sampai empat tahun, ia melanjutkan, pasien akan diberi waktu istirahat minum obat selama dua tahun.

Selama jeda minum obat, proses pengerasan tulang pasien akan diamati guna mencegah tulang terbentuk terlampau keras dan memastikan tulang dapat pulih sebagaimana semestinya.

Pasien yang telah satu tahun jeda minum obat akan diminta melanjutkan minum obat selama tiga sampai empat tahun lagi.

Baca juga : Menopause Sebabkan Perempuan Lebih Cepat Alami Osteoporosis

Selain diberi obat penguat tulang, pasien juga akan diberi suplemen vitamin D3 2.000 sampai 5.000 International Units (IU) berdasarkan kondisi kepadatan tulang dan kadar vitamin D dalam darah.

"Kalau kadar vitamin D dalam darah bagus, sekitar 60, minum 400 IU saja. Kalau kadarnya di bawah 30 minum 5.000 IU sama diberikan kalsium rutin 300-500 miligram per hari. Enggak usah banyak-banyak sampai 1 gram, karena bisa keras BAB dan masalah di pembuluh darah," ujar Ifran.

Menurut dia, pasien juga disarankan minum susu untuk memenuhi kebutuhan asupan kalsium harian sebanyak 250 miligram.

Baca juga : Osteoporosis juga Bisa Terjadi pada Remaja, Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya

Ifran menjelaskan, pemberian obat untuk pasien yang mengalami pengeroposan tulang parah dilakukan dengan infus setiap sebulan atau dua bulan sekali, maksimal tiga bulan sekali.

Pasien osteoporosis yang sampai mengalami patah tulang, lanjutnya, akan diberi obat minum dan infus serta kalsium.

Menurut dia, pasien dengan patah tulang yang lebih parah akan menjalani operasi untuk menyuntikkan semen ke tulang dan diberi obat penguat tulang agar tulangnya tidak kembali patah.

Baca juga : Terjadi Tanpa Gejala, Begini Cara Pengobatan Osteoporosis 

Pasien yang mengalami patah tulang panggul, imbuhnya, harus menjalani operasi pemasangan pen atau penggantian kepala sendi jika patah tulang terjadi pada leher tulang panggul.

Jika patah tulang terjadi pada bagian lebih bawah dari panggul, ia mengatakan, maka paku akan dipasang agar tulang bisa tersambung kembali dan struktur tulang bisa kembali seperti semula.

"Kalau patah di pergelangan tangan kita mesti gips, benerin posisinya empat sampai lima minggu, karena kita berusaha mengembalikan bentuk tulang normal, kemudian beri obat," ungkap Ifran.

"Saat (tulang) sudah nyambung, gips dilepas, dan gerakkan tangan seperti biasa," pungkasnya. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat