visitaaponce.com

Terjadi Tanpa Gejala, Begini Cara Pengobatan Osteoporosis

Terjadi Tanpa Gejala, Begini Cara Pengobatan Osteoporosis 
Ilustrasi(Freepik)

OSTEOPOROSIS merupakan pengeroposan pada tulang, yang menyebabkan tulang menjadi keropos dan lebih rentan patah seiring menurunnya kepadatan tulang.

Ketua Umum Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) Tirza Z Tamin mengatakan osteoporosis bisa saja terjadi tanpa gelaja, sampai akhirnya ditemukan adanya kerusakan pada tulang.

"Kita harus waspada terus terhadap osteoporosis, karena tidak adanya gejalanya yang menyebabkan dia disebut silent disease atau tidak ada gejala-gejala yang muncul sampai terjadi kerusakan pada tulang. Akibatnya, tulang belakang terjadi fraktur, membuat kifosis atau badan bungkuk," ucap Tirza saat ditemui media di acara kesehatan cegah osteoporosis di Jakarta, Kamis (4/4).

Baca juga : Ingin Terhindar dari Osteoporis? Jauhi Mager

Meski dikatakan bisa terjadi tanpa gejala, tapi akan muncul rasa nyeri yang diakibatkan tulang retak atau patah. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa itu merupakan tanda sudah terjadinya osteoporosis.

Jika sudah terkena osteoporosis, lalu bagaimana cara pengobatannya? 

Tirza menjelaskan, pengobatan osteoporosis bisa dilakukan, pertama dengan cara meminum obat-obatan seperti bisfosfonat yang dapat menghambat keropos tulang dan mengurangi rasa nyeri. 

Baca juga : Keluarga Berperan Penting Tangani Osteoporosis pada Lansia

Pengonsumsian obat ini dibutuhkan selama 3 sampai 5 tahun dan tetap harus dengan anjuran dokter

Kedua, bisa dilakukan dengan mengonsumsi asupan yang tinggi protein, kalsium (1000-1200 mg/hari), vitamin D (800-1000 IU/hari), dan vitamin A yang tidak berlebih (<10.000 IU/hari) dari makanan maupun suplemen. 

Sementara itu juga harus diimbangi dengan latihan fisik untuk penguatan otot dan tulang, disarankan 3 kali dalam seminggu, 2 kali set, 8-12 repetisi, bisa dengan melakukan latihan kesimbangan atau latihan aerobik. Selain itu juga melakukan pencegahan agar tidak terjatuh dan dianjurkan untuk berjemur selama 20 menit di pagi hari.

Baca juga : Kenali Osteoporosis, Silent Disease Tanpa Gejala

Apabila sudah terjadi patah tulang yang tidak kunjung membaik, pengobatan bisa dilakukan dengan cara operasi atau pembedahan.

"Jangan sampai ke tahap pembedahan ya, prosesnya panjang, karena harus direhab lagi, dilatih lagi, dan sebagainya," jelas Tirza.

Diketahui usia yang berisiko terkena osteoporosis biasanya adalah 50 tahun ke atas. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan generasi muda bisa terkena osteoporosis jika kepadatan tulangnya tidak dijaga sejak dini atau menderita gagal ginjal, penyakit tiroid, dan penyakit bawaan lainnya yang dapat memicu osteoporosis. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat