Kenali Osteoporosis, Silent Disease Tanpa Gejala
![Kenali Osteoporosis, Silent Disease Tanpa Gejala](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/fe167bbe87336f49de2f4feba9127674.jpg)
OSTEOPOROSIS adalah kondisi kesehatan di mana tulang menjadi rapuh dan berisiko tinggi patah. Osteoporosis sering disebut sebagai ‘silent disease’ karena sering tidak terdeteksi. Terkadang, osteoporosis baru terungkap setelah seseorang mengalami patah tulang.
"Memang dikenal sebagai silent disease. Karena dia tidak ada gejala, sama sekali tidak ada gejala," ungkap dr Yoshi Pratama, Spesialis Ortopedi Konsultan Hip & Knee di acara Media Discussion RS Pondok Indah Group, Jakarta, Senin (30/10).
Meskipun tanpa gejala, tulang mulai melemah secara perlahan. Gejala biasanya muncul ketika kondisi sudah parah. Bahkan pada usia 50 tahun, pasien dengan osteoporosis seringkali beraktivitas seperti biasa. Pemeriksaan khusus seperti densitometri tulang perlu dilakukan untuk menilai risiko osteoporosis.
Baca juga: Selain Pergelangan Tangan dan Tulang Belakang, Panggul Paling Terdampak Osteoporosis
"Pada perempuan skrining bisa dilakukan ketika usia 65 tahun dan pada pria 70 tahun setahun sekali. Perempuan usia 50 tahun yang sudah memiliki faktor risiko juga sebaiknya melakukan skrining," sambungnya.
Tidak hanya lansia, anak muda yang berusia 20-an juga dapat mengalami osteoporosis. "Osteoporosis bisa terjadi pada anak muda dan tidak selalu terjadi pada orang tua, tetapi ada tanda kutipnya. Apabila usia muda ini mengalami beberapa penyakit, misalnya kanker, pasien cuci darah, dan ada riwayat minum steroid jangka panjang. Beberapa kondisi sampingan ini dapat menyebabkan tulang lebih keropos,” jelas Yoshi.
Baca juga: Panggul Jadi Bagian Tubuh Paling Terdampak Osteoporosis
Faktor risiko utama osteoporosis termasuk usia, kepadatan mineral tulang yang rendah, jenis kelamin, dan faktor keturunan. Selain itu, faktor risiko lainnya termasuk kurang aktivitas fisik, berat badan rendah, asupan kalsium yang kurang, kurangnya paparan sinar matahari, kekurangan estrogen, pengobatan tertentu, serta konsumsi alkohol dan merokok.
Pencegahan Osteoporosis Sejak Dini
1. Tingkatkan Asupan Vitamin D
Vitamin D berperan dalam penyerapan kalsium, menjaga sistem kekebalan tubuh, dan mendukung pertumbuhan tulang pada anak-anak serta menjaga kepadatan tulang pada orang dewasa. Selain suplemen, vitamin D juga bisa diperoleh dari sinar matahari. Kombinasi asupan makanan, paparan sinar matahari, dan suplemen vitamin D merupakan strategi untuk memastikan kebutuhan vitamin D tercukupi dalam tubuh.
2. Konsumsi Susu Kaya Kalsium
Susu mengandung tinggi kalsium yang penting untuk pertumbuhan dan kekuatan tulang. Mengonsumsi susu dapat membantu mencegah penurunan kepadatan tulang seiring berjalannya waktu. Namun, disarankan untuk tidak mengonsumsinya berlebihan. Cukup dengan satu gelas sehari karena konsumsi berlebih dapat menyebabkan peningkatan berat badan.
3. Makan Sayuran Hijau dan Daging Merah
Sayuran hijau dan daging merah adalah sumber tambahan kalsium dan nutrisi penting bagi tubuh. Kombinasi keduanya tidak hanya mendukung kesehatan tulang, tetapi juga mencegah kekurangan nutrisi.
4. Lakukan Olahraga
Olahraga teratur seperti berjalan, lari, atau aktivitas berat lainnya membantu memperkuat tulang dan struktur tulang. Anda dapat memulainya dengan intensitas rendah. Olahraga juga meningkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuh, mengurangi risiko jatuh yang dapat menyebabkan patah tulang, terutama pada penderita osteoporosis.
"Olahraga apapun, misalnya mau lari, sepeda, atau berenang semuanya bagus untuk tulang," tutup Yoshi. (Z-3)
Terkini Lainnya
Pencegahan Osteoporosis Sejak Dini
1. Tingkatkan Asupan Vitamin D
2. Konsumsi Susu Kaya Kalsium
3. Makan Sayuran Hijau dan Daging Merah
4. Lakukan Olahraga
Perempuan Berisiko Osteoporosis, Cek dengan Pemeriksaaan Kepadatan Mineral Tulang
Ini Obat-Obatan yang Bisa Menyebabkan Tulang Anda Cepat Rapuh
Ini Tata Laksana Penanganan Pasien Osteoporosis
85% Penderita Skoliosis Berusia Muda, Remaja Lebih Rawan Terkena
Nyeri Saraf Kejepit? Atasi dengan Terapi Traksi
Terapi Stem Cell Obati Osteoarthritis pada Lansia
Perempuan Paruh Baya Berisiko Terkena Osteoporosis
Pembalap Belgia Wout van Aert Patah Tulang Klavikula dan Rusuk dalam Kecelakaan di Flanders
Pebasket Legendaris Kareem Abdul-Jabbar Dirawat di Rumah Sakit
Viral! Diserbu Ribuan Orang, Ibu Ida Dayak Batalkan Pengobatan Alternatif
Osteoporosis Biasanya Baru Disadari Setelah Ada Patah Tulang
Jaga Kesehatan Tulang dengan Penyerapan Kalsium yang Optimal
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap