85 Penderita Skoliosis Berusia Muda, Remaja Lebih Rawan Terkena
![85% Penderita Skoliosis Berusia Muda, Remaja Lebih Rawan Terkena](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/26f834b480faf7ddc7b6e3f4e9a2d7ef.jpg)
AKTRIS Jessica Mila diketahui menderita skoliosis sejak SMP. "Memang dari SMP itu tulang belakang aku udah S," kata dia dalam sebuah wawancara. Ia mengungkapkan gejala yang awalnya dirasakan ialah badannya terasa pegal-pegal dan nyeri di beberapa bagian tubuh.
Skoliosis ialah penyakit tulang yang berhubungan dengan postur badan seseorang yang lebih condong atau miring ke kanan atau kekiri. Menurut Dokter Yudha Mathan Sakti dari Departemen Ilmu Bedah, Divisi Orthopedi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Uniersitas Gadjah Mada, kebanyakan orang menafsirkan skoliosis terjadi karena terlalu memikul tas berat, duduk dengan poisisi yang buruk, atau disebabkan faktor keturunan.
Padahal, jelas Yudha, hingga saat ini belum ditemukan penelitian yang absah yang dapat dijadikan landasan faktor terjadinya skoliosis. Sebagian penelitian menyatakan penyebab skoliosis disebut sebagai idiopatik atau sesuatu yang tidak diketahi penyebabnya.
Baca juga : Cegah Saraf Kejepit dengan Olahraga
"Skoliosis ini dominannya skoliosis jenis idiopatik ialah sesuatu yang tidak diketahui penyebabnya. Sampai sekarang masih banyak diskusi masih banyak perdebatan mengenai penyebab skoliosis, yakni penyebabnya lebih banyak dikatakan sebagai sesuatu yang idiopatik atau sesuatu yang tidak diketahui penyebabnya," tambah Yudha dalam webinar daring, beberapa waktu lalu.
Skoliosis lebih sering terjadi 85% pada usia muda, terutama kepada perempuan menjelang menstruasi pertama atau sekitar usia 10 tahun ke atas. Pasalnya, di masa ini terjadi transisi fase masa hormonal pada perempuan yang mengakibatkan ketidakseimbangan antara blood hormone dengan sex hormone. Blood hormone telah tumbuh, tetapi sex hormone belum dominan diduga turut menyebabkan skoliosis.
"Skoliosis idiopatik 85% terjadinya pada perempuan usia muda menjelang menstruasi pertama saat terjadi pertumbuhan pesat monitudinal tulang belakang atau biasanya terlihat ketika orang lagi tinggi pesat pesatnya. Yang normal karena kondisi yang idiopatik tidak diketahui penyebabnya, tiba-tiba bengkok di bidang koronal," tuturnya.
Baca juga : Nyeri Saraf Kejepit? Atasi dengan Terapi Traksi
Renang
Umumnya, skoliosis tidak menyebabkan rasa nyeri atau sakit pada penderita. Namun, tidak jarang penderita yang merasakan nyeri akibat adanya kemiringan tertentu di bagian otot yang berkontraksi karena adanya perbedaan kontraksi otot kanan dengan otot kiri yang berbeda. Akibat tarikan inilah yang membuat akhirnya penderita skoliosis merasa adanya nyeri yang ditimbulkan dari tarikan abnormal tersebut.
"Studinya mengatakan kelainan bentuk ini jarang sekali disertai dengan nyeri. Walaupun secara mekanik struktur itu dibentuk dengan kemiringan tertentu. Tentu saja kontraksi otot antara yang kanan dan yang kiri jadi berbeda karena perbedaan kontraksi otot ini yang menimbulkan tarikan abnormal sehingga menimbulkan ketidaknyamanan. Yang ketidaknyamanan ini jika ditambah dengan aktivitas akan dirasakan rasa nyeri meskipun di studinya bilang tidak ada pengaruh," ujarnya.
Solusi terbaik bagi skoliosis serta pencegahannya bisa dilakukan dengan melakukan olahraga yang dapat memperkuat tulang belakang. Cara ini dapat membantu memperlambat terjadinya bengkok atau kurva pada penderita skoliosis. Namun, olahraga ini harus dilakukan dengan benar. Olahraga yang paling gampang dan direkomendasikan ialah renang.
"Solusi dari skoliosis itu ialah olahraga otot punggung. Beberapa latihannya sudah ada banyak di internet. Namun, yang paling gampangnya ialah berenang. Karena dalam berenang itu kita minta pasien berenang dalam gaya tengkurep itu dia ambil napas. Pada saat dia ambil napas, terdapat ekstensi tulang belakang. Mulai leher sampai tulang punggung, yakni pada kondisi tersebut otot-otot di daerah tulang belakang itu menjadi kuat dan itu yang disarankan," pungkasnya. (H-2)
Terkini Lainnya
Renang
Perempuan Berisiko Osteoporosis, Cek dengan Pemeriksaaan Kepadatan Mineral Tulang
Ini Obat-Obatan yang Bisa Menyebabkan Tulang Anda Cepat Rapuh
Ini Tata Laksana Penanganan Pasien Osteoporosis
Nyeri Saraf Kejepit? Atasi dengan Terapi Traksi
Terapi Stem Cell Obati Osteoarthritis pada Lansia
Cegah Nyeri Punggung dengan Olahraga dan Jalan Kaki yang Rutin
Cegah Saraf Kejepit dengan Olahraga
Scoliosis Remaja Lebih Dipengaruhi Faktor Otak daripada Postur
Persetujuan Penerapan Prosedur Discseel Bawa Inovasi Pengobatan Regeneratif Tulang Belakang
Primaya Hospital Depok Jadi RS Pertama di ASEAN Sukses Lakukan Tindakan Differential Target Multiplexed Spinal Cord Stimulation
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap