visitaaponce.com

Primaya Hospital Depok Jadi RS Pertama di ASEAN Sukses Lakukan Tindakan Differential Target Multiplexed Spinal Cord Stimulation

Primaya Hospital Depok Jadi RS Pertama di ASEAN Sukses Lakukan Tindakan Differential Target Multiplexed Spinal Cord Stimulation
Primaya Hospital Depok(Dok. Primaya Hospital)

PEMASANGAN implan Differential Target Multiplexed™ (DTM) Spinal Cord Stimulation (SCS) pertama di Asia Tenggara berhasil dilakukan oleh tenaga medis Primaya Hospital Depok. 

Spinal Cord Stimulation (SCS) merupakan tindakan untuk mengatasi berbagai jenis nyeri seperti nyeri akibat gangguan hantaran saraf atau Complex Regional Pain Syndrome (CRPS), nyeri yang disebabkan kanker, nyeri pascaoperasi tulang belakang atau Failed Back Surgery Syndrome (FBSS), dan lain sebagainya. 

DTM Spinal Cord Stimulation (SCS) merupakan alat stimulasi terkecil di dunia yang dipasang dengan cara diimplan di bawah kulit tulang belakang pasien, yang kemudian menghantarkan aliran listrik kecil untuk memblok sinyal nyeri. 

Baca juga : Kompetisi Inovasi dan Kewirausahaan China-ASEAN Ke-2 Telah Dibuka

Spinal Cord Stimulation pertama kali dipasang di Minnesota, Amerika Serikat pada 18 Februari 2020, kemudian di Mumbai India, pada Februari 2022. Dan kini Primaya Hospital Depok menjadi rumah sakit pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang berhasil memasang implan Differential Target Multiplexed™ (DTM) Spinal Cord Stimulation (SCS).
dr. Alif Noeritanto Rahman, N.R, MD, Sp.OT, FIPM, FIPP, CIPS, AIFO-K, 

Spesialis orthopaedi dan traumatologi intervensi nyeri dan Head Orthopaedi Department Primaya Hospital Depok dr. Alif Noeritanto Rahman N.R, MD, Sp.OT, FIPM, FIPP, CIPS, AIFO-K, mengatakan, penanganan pasien pascaoperasi pasang pen di tulang belakang lebih dari satu kali menjadi tantangan tersendiri. 

Hal tersebut menyebabkan banyaknya jaringan ikat dan perlengketan yang terbentuk, serta adanya penyempitan, sehingga waktu tindakan semakin panjang. Namun dengan peralatan yang lengkap dan tim medis yang profesional berpengalaman, operasi dapat berlangsung dengan baik," katanya.

Baca juga : ASEAN-Jepang Sepakat Menjaga Stabilitas dan Perdamaian Kawasan

Nyeri pada tubuh dapat menurunkan kualitas hidup seseorang, seperti yang dialami salah satu pasien Primaya Hospital Depok. Sebelum dilakukan tindakan DTM Spinal Cord Stimulation (SCS), pasien hanya dapat beraktivitas dalam posisi tidur dan dalam kondisi nyeri yang luar biasa. 

Setelah dilakukan tindakan, pasien kini telah dapat duduk bahkan mulai berjalan setelah berbulan-bulan hanya dalam posisi tidur. 

CEO Primaya Hospital,Leona A. Karnali mengatakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Primaya Hospital terus bertumbuh baik secara kuantitas maupun kualitas. 

Baca juga : Ini Peran Indonesia dalam Lingkup ASEAN

Selain menambah rumah sakit, kami juga mengembangkan layanan kesehatan kami. Seperti tindakan DTM Spinal Cord Stimulation (SCS) yang baru saja berhasil dilakukan di Primaya Hospital Depok. Kenyamanan pasien merupakan prioritas bagi kami, oleh karena itu kami akan terus mengembangkan layanan kami. Sehingga masyarakat Indonesia akan semakin terpenuhi kebutuhan akan pelayanan kesehatan, dan dapat menjalani hidup yang semakin berkualitas," pungkasnya. (RO/Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat