Keluarga Berperan Penting Tangani Osteoporosis pada Lansia
![Keluarga Berperan Penting Tangani Osteoporosis pada Lansia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/130a8f32ac44d15ab98cf10a148ddbf8.jpg)
PERAN keluarga amat penting dalam mendeteksi dan menangani osteoporosis pada orang lanjut usia (lansia) sehingga dapat mengurangi potensi cedera pada tubuh. Hal itu dikatakan dokter spesialis ortopedi dan traumatologi RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) M Ade Junaidi.
"Kita harus lebih perhatian untuk mendeteksi secara dini, baik dari tampilan klinis ataupun postur tubuhnya," kata Ade dalam diskusi daring, Rabu (1/11).
Perubahan postur pada lansia yang diduga mengidap osteoporosis terlihat dari bentuk tubuh yang semakin membungkuk dan tinggi badan yang berkurang, serta adanya keluhan nyeri pada tubuh, ucapnya.
Baca juga: Kenali Osteoporosis, Silent Disease Tanpa Gejala
Ia menjelaskan, seiring bertambahnya usia, volume, dan kapasitas otot akan menurun dan kepadatan tulang akan berkurang sehingga membuat lansia lebih rentan mengalami cedera otot atau tulang bahkan hanya karena kecelakaan kecil seperti terpeleset di kamar mandi.
Beberapa faktor risiko yang menyebabkan lansia lebih mudah mengalami cedera pada otot dan tulangnya di antaranya gangguan penglihatan, penyakit metabolik seperti diabetes dan gangguan ginjal, serta perubahan metabolisme vitamin yang menyebabkan perapuhan tulang, ucapnya.
Selain perubahan postur tubuh, osteoporosis juga didiagnosis melalui pemeriksaan radiologi sederhana dengan sinar rontgen untuk memeriksa kepadatan tulang, khususnya tulang belakang, pergelangan tangan, atau panggul yang paling kerap dilaporkan cedera pada lansia.
Baca juga: Selain Pergelangan Tangan dan Tulang Belakang, Panggul Paling Terdampak Osteoporosis
Pemeriksaan ini diperlukan untuk menentukan diagnosis dan terapi yang dibutuhkan, kata Ade.
Setelah diagnosis osteoporosis dipastikan, ia mengatakan keluarga perlu memastikan pengidap osteoporosis terus beraktivitas meski sedikit, seperti dengan senam atau olahraga kecil yang tidak terlalu membebani sendi atau otot.
Aktivitas tersebut akan membantu memperkuat bagian tubuh atas dan bawah, khususnya otot, serta memperbaiki postur tubuh dan mencegah kekakuan sendi pada lansia, ucapnya.
"Hal ini supaya pasien bisa tetap beraktivitas sehari-hari, bisa tetap mandiri dan kuat tanpa hambatan," kata Ade.
Selain itu, konsumsi obat atau suplemen, seperti vitamin C, vitamin D, dan vitamin K, juga harus dipastikan untuk memperbaiki kepadatan tulang dan mengurangi risiko cedera tulang dan otot bagi lansia. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Penyakit Jantung Koroner Bisa Dicegah Sejak Usia 35 Tahun
Apakah Wajar Kaki si Kecil Berbentuk Huruf O?
Perempuan Berisiko Osteoporosis, Cek dengan Pemeriksaaan Kepadatan Mineral Tulang
Ini Obat-Obatan yang Bisa Menyebabkan Tulang Anda Cepat Rapuh
Ini Tata Laksana Penanganan Pasien Osteoporosis
Mengonsumsi Makanan Tinggi Kalsium Sejak Muda Bisa Cegah Osteoporosis
Menopause Sebabkan Perempuan Lebih Cepat Alami Osteoporosis
Perempuan Paruh Baya Berisiko Terkena Osteoporosis
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap