Setiap Tahun Terjadi Penurunan Tanah 6 cm di Jakarta
![Setiap Tahun Terjadi Penurunan Tanah 6 cm di Jakarta](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/02/eb3f7bbe251c18b6f23c17301fcf31d1.jpg)
PENELITI Kebencanaan Pusat Teknologi Reduksi dan Resiko Bencana Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PTRRB BPPT) Joko Widodo memaparkan dari berbagai hasil kajian studi ditemukan fakta terjadinya penurunan tanah di DKI Jakarta selama 50 tahun terakhir. Ada empat jenis penurunan muka tanah yang terjadi di Jakarta. Pertama akibat ekstraksi air tanah, kedua akibat beban konstruksi, ketiga akibat konsolidasi alami tanah aluvium dan terakhir penurunan tanah tektonik.
Dari Keempat hal tersebut, penurunan muka tanah akibat ekstraksi atau pengambilan air tanah menjadi fenomena yang dominan terjadi di Jakarta. Tim INDI (Indonesian Network for Disaster Information) 4.0 BPPT telah melakukan analisis dengan menggunakan metode Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR) yang berdasarkan data satelit Radar Sentinel 1A untuk melihat laju penurunan tanah di Jakarta.
"Hasil analisis data InSAR yang direkam sejak 20 Maret–22 Oktober 2019 memperlihatkan bahwa laju maksimum penurunan tanah mencapai 6 cm per tahun," jelas Joko dalam keterangan tertulis diterima mediaindonesia.com, Kamis (4/2).
Kondisi penurunan muka tanah yang terjadi di Kota Jakarta ini menurut Tim INDI 4.0 BPPT sangat berkaitan erat dengan genangan banjir, dan tingkat kerusakan yang terjadi akibat adanya banjir.
Permasalahan ini menurutnya harus diantisipasi, khususnya di wilayah DKI Jakarta dengan laju amblesan yang besar.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengurangi eksploitasi air tanah di area-area tersebut. Sudah saatnya Pemerintah Kota Jakarta mengeluarkan perda pelarangan pengambilan air tanah, terutama di area-area yang kritis mengalami amblesan, sekaligus harus dapat menyediakan sumber air baku yang bersumber dari air permukaan sebagai penggantinya.
"Hal yang tidak kalah pentingnya Pemerintah Kota Jakarta perlu melakukan monitoring amblesan secara berkala dengan menggunakan teknologi yang tepat. Teknologi InSAR adalah salah satu pilihan teknologi yang tepat untuk memantau kondisi ini, dan INDI BPPT telah mengaplikasikan selama ini," saran Joko.
Permasalahan penurunan tanah (land subsidence) akibat tekanan lingkungan dari pembangunan perkotaan terjadi di beberapa kota besar di Asia, termasuk Jakarta. Biasanya fenomena penurunan muka tanah umumnya disebabkan kondisi alam seperti pergerakan struktur geologi ataupun aktivitas manusia. Di DKI Jakarta sendiri, aktivitas manusia menjadi penyebab utama dari permasalahan penurunan muka tanah yang terjadi.
baca juga: 3 Faktor Penyebab Turunnya Tanah di Jakarta
Direktur Pusat PTRRB BPPT M. Ilyas mengatakan dari hasil kajian teknis menunjukkan bahwa perkembangan Kota Jakarta selama 50 tahun terakhir, yang diiringi oleh peningkatan aktivitas lainnya, telah menyebabkan penurunan muka tanah.
"Kami di BPPT melalui Tim INDI 4.0 (Indonesian Network for Disaster Information), menemukan bahwa DKI Jakarta dengan segala jenis kegiatan dan permukiman penduduk mengalami permasalahan penurunan muka tanah," ungkapnya.
Ke depannya, menurut Ilyas, permasalahan penurunan muka tanah di Kota Jakarta harus dapat dikendalikan, terutama di wilayah tertentu.
"Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengurangi eksploitasi air tanah di area-area tersebut," pungkasnya. (OL-3)
Terkini Lainnya
Kunjungi Pasar Tambun, Mendag: Harga Beras dan Cabai Turun Terpantau Turun
Selatan Jakarta Ikut Alami Penurunan Muka Tanah
Penurunan Tanah di Jakarta dan Semarang Perlu Ditangani Secara Komprehensif
PU-Pera: Membenahi Jakarta Mungkin Lebih Mahal dari Bangun IKN
Gerakan Selamatkan Tanah Punya Pengaruh Signifikan Pada Ketahanan Pangan
Atasi Penurunan Tanah, Pemkot Semarang Minta Industri Pakai Air PDAM
PKS Ajak PSI Usung Anies Baswedan
Prakiraan Cuaca Hari ini, Jakarta Cerah Berawan Kecuali Kepulauan Seribu
PSI Jakarta Barat Usul Enam Nama Calon Gubernur, Ada Deddy Corbuzier
UU Cipta Kerja Didesain untuk Ciptakan Lapangan Kerja yang Dinamis
Prakiraan Cuaca: Jakarta Diguyur Hujan hingga Jumat Siang 5 Juli 2024
Wi Ha Joon Akan Gelar Fan Meeting di Jakarta pada 28 September 2024
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap