Soal Embargo Vaksin, DPR Dorong Percepatan Pengembangan Vaksin
![Soal Embargo Vaksin, DPR Dorong Percepatan Pengembangan Vaksin](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/03/97c3c2308977ac1ae7053ba81f406fe5.jpg)
Berkembangnya isu embargo vaksin yang dilakukan sejumlah negara dikhawatirkan bisa mempengaruhi target vaksinasi nasional. Mengingat, Indonesia saat ini masih membutuhkan pasokan vaksin impor untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi 70% populasi.
Anggota Komisi IV DPR RI Ramad Handoyo mengatakan situasi ini jelas sangat tidak mengenakan. Dampaknya otomatis pada target vaksinasi akan molor dan upaya tercapainya herd immunity juga akan semakin lama.
Lantas dia meminta pemerintah untuk mengambil langkah-langkah antisipasi. Salah satunya adalah mendorong percepatan pengembangan vaksin nasional untuk kemandirian vaksin Indonesia.
Baca juga: KLHK Resmikan Ekoparian Bintang Alam Teluk Jambe, Karawang
"Mendorong percepatan penelitian dan penemuan vaksin dalam negeri. Untuk itu perlu didorong kembali duduk bersama pemerintah, Badan POM serta para peneliti untuk melakukan koordinasi dalam program ini," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Minggu (28/3).
Diakuinya, saat ini vaksin menjadi barang langka dan menjadi rebutan karena seluruh dunia membutuhkanya. Dan negara-negara yang mencoba untuk melakukan embargo tentu saja untuk prioritas vaksinnya masing-masing. Sehingga, kedaulatan dan berdikari serta kemandirian menjadi mutlak diperlukan di bidang kesehatan.
Selain itu, perlu dilakukan perluasan kerjasama dengan negara produsen vaksin yang sudah menandatangani kesepakatan. Hal itu memang tidak mudah, tapi perlu dicoba mengingat produsen pasti akan meprioritaskan negara yang telah menjalin kerjasama duluan.
"Bila kedua langkah ini bisa simultan dilakukan kita bisa antisipasi dengan baik. Hal-hal yang sudah diprediksi bisa kita antisipasi dengan baik serta tidak adanya ketergantungan dari produsen," imbuhnya.
Politisi PDIP itu menambahkan bahwa embargo vaksin bisa menyebabkan peningkatan kasus Covid-19 di sejumlah negara. Antisipasi sejak awal merupakan langkah tepat untuk menghindari berbagai masalah baru di masa mendatang. (H-3)
Terkini Lainnya
Gejala Hepatitis pada Anak Tidak Selalu Ditandai Mata Kuning
Vaksinasi Ganda pada Anak, Perlukah Khawatir?
Imunisasi Lebih dari Satu Jenis Vaksin tidak Sebabkan Kematian
Bio Farma Gelar Vaksinasi Influensa Gratis di Dua Kecamatan di Kota Bandung
Vaksinasi Lengkapi Upaya Pencegahan DBD, Hemat Biaya Kesehatan
Dokter: Kenali Gejala Demam Berdarah pada Anak dengan Konsep KLMNOPR
Komnas KIPI: Tidak Ada Istilah Medis Detoksifikasi Vaksin Covid-19
Data Sequence Patogen Bisa Dikapitalisasi oleh Pengembang Vaksin Negara Maju
Hak Paten Bisa Menjadi Masalah Vaksin dalam Akses Patogen
Peringatan Efek Samping Vaksin Covid-19 AstraZeneca Ada sejak 2021
Menkes: Efek Samping Vaksin AstraZeneca Diketahui sejak Covid-19
Komnas KIPI: Tidak Ada Efek Samping Berbahaya Vaksin AstraZeneca di Indonesia
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap