visitaaponce.com

GeNose C19 Perbarui Data Untuk Deteksi Varian Baru

GeNose C19 Perbarui Data Untuk Deteksi Varian Baru
Sejumlah warga mengikuti tes cepat COVID-19 dengan metode GeNose C19 di Mal Tangcity, Kota Tangerang, Banten, Sabtu (22/5/2021).( ANTARA FOTO/Fauzan)


MUNCUL wacana agar pemerintah menghentikan sementara penggunaan GeNoSeC19 dikarenakan masih menunggu hasil uji validasi eksternal yang dilakukan Kampus Merdeka. Wacana tersebut muncul dari ahli biologi molekuler lulusan Harvard Medical School, Ahmad Rusdan Utomo yang merupakan mantan peneliti utama di Stem Cell and Cancer Institute besutan Kalbe Farma.

Adanya wacana itu, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/7) mengatakan bahwa alat ini telah menjadi rujukan alat tes berdasarkan Surat Edaran (SE) Nomor 12 Tahun 2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Alat tersebut sudah digunakan di stasiun kereta api dan 21 bandara di Indonesia.
 
"BPPT sebagai lembaga kaji terap teknologi di Indonesia telah melakukan kajian terhadap GeNose C19. Sebagai alat kesehatan, produk UGM ini sedang berada dalam tahap uji diagnostik post-marketing, yaitu uji validitas yang dilakukan oleh pihak eksternal. Validasi eksternal yang direncanakan sejak Februari hingga April lalu, tapi sampai dengan Juni 2021 sepertinya belum terlihat hasilnya," kata Hammam.

Sekalipun demikian, saat ini pengembangan alat GeNose C19 terus dilakukan untuk meningkatkan tingkat akurasi deteksinya. Salah satu upaya yang sedang dilakukan adalah pembaruan pada perangkat lunak kecerdasan artifisial atau artificial intelligence (AI).  

baca juga: GeNose19

Dengan pembaruan kecerdasan buatan GeNose C19 yang sekarang, varian-varian baru virus SARS-CoV-2 yang muncul yakni varian D64G sudah masuk ke dalam database. Akses basis data virus varian baru tersebut didapatkan dari rumah sakit merawat pasien dengan varian baru. Sehingga peneliti mampu mendapatkan sampel napas untuk memperbarui kecerdasan buatan GeNose C19. Dengan adanya update AI tersebut, diharapkan akurasi alat GeNose C19 dapat ditingkatkan sehingga layak dipakai untuk screening test Covid-19," lanjutnya.

Saat ini Indonesia masih butuh melakukan tes sebanyak mungkin untuk mendeteksi kasus Covid-19 secara cepat dan akurat. Dengan cara demikian, orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dapat segera diisolasi untuk memutus rantai penularan. Untuk itu, penggunaan GeNose C19 sebenarnya sangat membantu proses tersebut

Hammam berpendapat produk inovasi anak bangsa tersebut patut diapresiasi dan harus didukung penggunaannya secara luas, "Adanya opini-opini yang melemahkan semangat penggunaannya di masyarakat perlu diluruskan. Kebijakan penggunaan GeNose C19 di masyarakat oleh pemerintah didasarkan pada niat baik untuk segera memanfaatkan produk ini dalam melakukan deteksi Covid-19 lebih cepat," ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa hal yang lebih penting dalam upaya penekanan Covid-19 adalah melakukan sosialisasi dan tindakan taktis yang lebih ketat agar masyarakat hingga pelaku usaha dapat mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan. Terlebih varian Delta telah memasuki Indonesia, bahkan varian Kappa telah terdeteksi di beberapa area. Upaya vaksinasi juga harus semakin dikejar.

Hingga Juli 2021 pemerintah telah masuk ke dalam tahap vaksin kepada remaja 18 tahun ke atas, setelah sebelumnya prioritas tenaga kesehatan, kalangan lansia, hingga rentang usia produktif terlebih dahulu mendapatkan vaksin. Upaya ini harus dipercepat, sehingga segera menjangkau 70% populasi untuk mendapatkan Herd Immunity. (N-1)

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat