visitaaponce.com

Tim Peneliti Tambah Data Varian Baru Covid-19 ke GeNose

Tim Peneliti Tambah Data Varian Baru Covid-19 ke GeNose
Pengguna GeNose C19(MI/Ramdani)

TIM Peneliti GeNose C-19 menegaskan hingga kini alat deteksi covid-19 itu masih dipakai pada fasilitas publik. Hal ini sekaligus meluruskan informasi bahwa GeNose C19 resmi dilarang digunakan sebagai syarat perjalanan transportasi bahkan ditarik izin edarnya.

"Banyak berita negatif dan bahkan cenderung tidak benar soal GeNose yang harus diluruskan kepada publik," kata Juru Bicara Tim GeNose dr. M. Saifudin Hakim, Rabu (7/7).

GeNose C19 disebut resmi dilarang sebagai syarat perjalanan untuk seterusnya. Informasi tidak benar itu merupakan kesimpulan sepihak atas kebijakan PPKM Darurat 3 - 20/7/21 yang tidak memasukkan GeNose sebagai syarat melakukan perjalanan selama PPKM Darurat. Izin edar GeNose C19 juga masih berlaku sehingga tidak ada alasan untuk melakukan pelarangan penggunaan GeNose C19 di masyarakat.

Kesempatan libur penggunaan GeNose C19 di sektor transportasi digunakan oleh Tim Peneliti dan Pengembang GeNose untuk menambah data varian baru covid-19 ke kecerdasannya. Uji Validasi Eksternal masih dijalani oleh GeNose C19. Hal itu akan membantu hidung elektronik mengendus terduga covid-19 dengan lebih akurat pada situasi penggunaan riil di lapangan.

"Akurasi GeNose sampai saat ini masih di angka 93-94% dan akan terus kita tingkatkan," ucap Hakim.

Baca juga:  GeNose tidak Berlaku Lagi, Ini Syarat Naik Kereta Selama PPKM Darurat

Menurut Hakim, penambahan data varian baru covid-19 akan semakin memperkuat Artificial Intelligence (AI) dan akurasi GeNose C19. GeNose C19 justru harus semakin terus digunakan pada situasi riil agar semakin cerdas.

"GeNose C19 ini ibarat hidung sekaligus otak elektronik. Jika keduanya dilatih terus secara serempak, kita akan memiliki teknologi inovatif yang praktis, simpel, dan tepat," ungkapnya.

Saat ini, GeNose C19 juga masih tetap dipergunakan sebagai alat skrining di berbagai sektor dan kegiatan antara lain perkantoran, kampus, pondok pesantren dan korporasi.

"Operator tidak akan rugi memiliki GeNose C19. Ke depannya, GeNose C19 bisa kita kembangkan untuk mendeteksi penyakit-penyakit terkait pernapasan lainnya, tidak hanya covid-19. Hanya dengan mengganti 'otak-nya' itu tadi," tukas Hakim.

Hakim juga menepis keraguan masyarakat terhadap kemampuan GeNose C19 mendeteksi kemungkinan covid-19 pada pengguna.

"Data kami menunjukkan GeNose C19 mampu mendeteksi terduga pengguna positif covid-19 pada koridor perjalanan," tuturnya.

Data itu mencerminkan tingkat persentase positif sebanyak 9% (positivity rate) pada populasi calon pejalan yang tanpa gejala atau merasa sehat. Angka tersebut mendekati rata-rata tingkat positif nasional setinggi 14%.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat