Omikron Meluas, Luhut Belum Terpikir Terapkan PPKM Darurat Lagi
![Omikron Meluas, Luhut: Belum Terpikir Terapkan PPKM Darurat Lagi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/01/e28cf3eba7aa5bc3757fc95a73f6db1b.jpg)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, pemerintah belum ada rencana memperketat aktivitas masyarakat di tengah meluasnya kasus omikron di Tanah Air.
Dari Data Kementerian Kesehatan, sejak 15 Desember 2021 hingga (22/1), ada 1.161 kasus omikron di Indonesia dan ada penambahan kasus covid-19 sebesar 3.205. Padahal, per 31 Desember 2021, kasus infeksi harian tercatat di level 180.
"Pemerintah menegaskan akan terus menggunakan asesmen level sebagai basis pengetatan masyarakat. Sampai dengan saat ini pemerintah belum terpikir untuk
melakukan pemberlakuan PPKM darurat kembali, apalagi sampai lockdown," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (24/1).
Jumlah kasus konfirmasi dan aktif harian disampaikan Luhut masih lebih rendah dari 90% jika dibandingkan dengan kasus puncak delta pada Juli 2021 lalu.
Luhut menambahkan, sejak varian omikon ditemukan satu bulan lalu di Indonesia, sampai hari ini belum terlihat tanda-tanda kenaikan kasus yang cukup eksponensial seperti yang terjadi di belahan negara yang lain.
Saat ini posisi Bed Occupanty Ratio/ BOR di Jawa Bali juga dikatakan lebih baik dibandingkan dengan awal kenaikan varian delta, sehingga memberikan ruang yang lebar sebelum mencapai batas mengkhawatirkan 60%.
Kemudian, kasus kematian harian di seluruh wilayah Jawa Bali selama14 hari terakhir, tercatat oleh pemerintah masih pada tingkat yang cukup rendah. "Namun, pemerintah tetap waspada terutama melihat Angka Reproduksi Efektif mulai mengalami peningkatan. Saat ini Angka RT di Jawa sudah mencapai 1 dan Bali sudah lebih dari 1," jelas Menko Marves.
Dalam seminggu terakhir, Luhut mengatakan, kasus di Jawa-Bali mendominasi kasus harian yang naik. Kenaikan di Jawa Bali kami identifikasi masih bersumber dari peningkatan pada wilayah aglomerasi Jabodetabek. "Selain itu, kasus yang disebabkan oleh pelaku perjalanan luar negeri sudah berada dibawah 10% dari total kasus nasional," pungkas Luhut. (OL-12)
Terkini Lainnya
Dinkes Batam Konfirmasi 9 Kasus Baru Covid-19, Stok Vaksin Terbatas
Kemenkes Sebut Tidak Ada Potensi Mutasi Covid-19 di Libur Nataru 2024
WHO Sebut 9 Varian Covid-19 Dominasi Kasus di Dunia, Ini Datanya
Hadapi Covid-19, Masjid di Malaysia Serukan Penggunaan Masker
Polda Metro Jaya, ABM, dan GoTix Gelar Vaksinasi Booster Selama Sebulan
Kasus Covid-18 Aktif Naik, Perlu Tahu Ciri Omikron dan Pencegahannya
Kemenkes Laporkan Dua Pasien Subvarian JN.1 Meninggal di Batam
Menkes Imbau Pelaku Perjalanan Luar Negeri Segera Lakukan PCR
Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura Bisa jadi Ancaman bagi Indonesia
Varian Baru Covid-19 XBB Dapat Turunkan Efektivitas Vaksin
Dinkes DKI : Cepat Lambat Varian Omikron BF.7 Akan Melanda Indonesia
Aktivitas Masyarakat di Beijing Mulai Normal Usai Lonjakan Covid-19
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap