visitaaponce.com

Universitas Terbuka Kedepankan Inklusifitas Pendidikan

Universitas Terbuka Kedepankan Inklusifitas Pendidikan
Rektor Universitas Terbuka Ojat Darojat(DOK MI)

UNIVERSITAS Terbuka (UT) terus mendukung program program pendidikan yang telah diagendakan pemerintah. Salah satunya seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo pada peringatan Hardiknas 2 Mei 2021, yang menekankan pendidikan berkualitas untuk semua yang bersifat inklusif dan menjangkau seluruh Tanah Air.

"Sebagai respon arahan Presiden Jokowi tersebut, kami telah berupaya membuka kesempatan kuliah di UT dengan mengedepankan inklusifitas, yang bisa diakses siapapun sesuai dengan konsep dan makna kata terbuka pada nama UT," jelas Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof Ojat Darojat dalam peringatan Dies Natalis UT ke-37, Sabtu (4/9).

Ditambahkan Ojat, selama hampir empat dekade perjalanan yang dilalui, UT telah menghadapi berbagai rintangan. Ia mengatakan pandemi Covid-19 membuat  proses pembelajaran telah bergeser dari tatap muka menuju pembelajaran dalam jaringan.

UT, jelasnya, saat ini memiliki daya jangkau dengan terdapat 39 kantor cabang atau Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) dan satu pusat pengelolaan mahasiswa luar negeri telah mampu mewujudkan pendidikan untuk semua. UT juga memiliki 869 kelompok belajar dan 50 sentra layanan UT.

"UT telah memberi kesempatan pada masyarakat untuk bisa mendapat pendidikan tinggi berkualitas tanpa hambatan jarak dan waktu," terang dia.

Ojat menyebut, pihaknya juga berupaya meningkatkan daya jangkau sehingga calon mahasiswa yang berada di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) bisa mendapatkan akses pendidikan tinggi tanpa harus meninggalkan kampung halaman dan juga pekerjaannya. Disebutkan, UT memberikan peningkatan layanan pendidikan bagi mahasiswa yang berasal dari daerah 3T seperti pelatihan pembelajaran jarak jauh, assignment workshop, dan exam clinic. "Layanan ini penting agar mahasiswa UT dapat menjadi pembelajar jarak jauh yang tangguh," imbuh dia.

Pada masa pandemi Covid-19, UT juga memberikan relaksasi pendidikan mahasiswa yang terdampak. Bantuan yang telah diberikan yakni sebanyak Rp16 miliar.

"UT juga membuka akses pembelajaran digital bagi semua dosen dan mahasiswa. Hal itu upaya dalam membangun SDM unggul melalui ekosistem pembelajaran digital. Dia juga menargetkan dalam waktu dekat, mahasiswa UT dapat mencapai satu juta mahasiswa," katanya.

Di sisi lain, UT mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai perguruan tinggi dengan jumlah alumni terbanyak di Indonesia dan Asia sebagai perguruan tinggi negeri dengan jumlah 1.847.714 alumni. Selain itu UT juga menjadi perguruan tinggi dengan jangkauan layanan terluas yang mampu menjangkau seluruh peserta didik di 514 kabupaten/kota bahkan tersebar di 48 negara serta perguruan tinggi dengan alumni terbanyak yang lulus seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada formasi 2019 lalu. (Ant/OL-15)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat