49 SekolahMadrasah Ajukan Banding Akreditasi Sepanjang 2021
![49 Sekolah/Madrasah Ajukan Banding Akreditasi Sepanjang 2021](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/12/f33e5908efc4e89c039b3d6fa03c4c5b.jpg)
KETUA Badan Akreditasi Nasional Sekolah dan Madrasah (BAN SM) Toni Toharudin mengungkapkan, terdapat 49 sekolah dan madrasah yang mengajukan banding terhadap hasil akreditasi sepanjang 2021.
Meski demikian, Toni menyebut tidak semua keberatan itu disetujui oleh BAN SM. Alasannya data banding tidak cukup kuat untuk revisitasi.
"Tidak semua disetujui. Yang disetujui hanya 25 sekolah/madrasah, dan 24 lainnya tidak disetujui karena alasan untuk bandingnya tidak sangat kuat untuk dilakukan revisitasi," terang Toni dalam kegiatan `Sistem Automasi Akreditasi Sekolah/Madrasah Berbasis Data Sekunder".
"Dan kami juga melihat fakta bahwa sekolah/madrasah tersebut, baik informasi dari asesor dan sistem, tidak menunjukkan sekolah/madrasah bisa melakukan banding karena datanya tidak menujukkan hal kuat untuk direvisitasi," sambung Toni.
Toni membeberkan, secara umum hasil sasaran dan kuota akreditasi 2021 melebihi target. BAN SM menetapkan kuota 10.449 sekolah/madrasah yang diakreditasi, namun akhirnya melakukan visitasi ke 11.459 sekolah/madrasah.
Baca juga : TEFA 2021 Angkat Pamor Produk SMK yang Bermitra Dengan Dudika
"34 provinsi secara umum memperlihatkan prestasi yang sangat baik. Dan ada beberapa provinsi ketika ditambah kuotanya, juga menghasilkan hasil yang sangat luar biasa," terang Toni.
Selain itu, tahun ini BAN SM juga melakukan rekrutmen asesor dan pelatihan bagi asesor baru. Dari 2.452 asesor yang mendaftar tahun lalu, 1.749 di antaranya dinyatakan lulus.
"Jadi sekitar 703 itu tidak lulus karena tidak memenuhi syarat sebagai asesor. Setelah diuji melalui tes kognitif dan non-kognitif, banyak asesor yang tidak lulus," ujar Toni.
Saat ini, lanjut Toni, BAN SM memiliki total 5.419 asesor dengan beragam latar belakang, antara lain pengawas dan dosen.
"Pengawas 62,88 persen dan dosen 30,49 persen. Sisanya unsur widyaiswara, praktisi, guru, dan PNS Kemenag," pungkas dia.
Terkini Lainnya
Mengapa Nama Ibu tidak Tertulis di Ijazah?
Kemendikbud-Ristek Upayakan Pemerataan Akses Pendidikan melalui PPDB
Renovasi SDN Roboh di Sawangan Depok Ditunda hingga 2025
Tingkatkan Kualitas, Sekolah di Batam Sediakan Ujian Sertifikasi Cambridge
Ajak Anak Liburan Sekolah Ke Pantai, Waspada Angin dan Ombak
Orangtua Diingatkan Isi Liburan Anak dengan Aktivitas Riil
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap