Vaksin Covid-19 Sinovac Aman untuk Anak Usia 3 Tahun ke Atas dan Lansia
![Vaksin Covid-19 Sinovac Aman untuk Anak Usia 3 Tahun ke Atas dan Lansia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/01/527476d5681b5507d6407af3d876f686.jpg)
SINOVAC Biotech Ltd. (Sinovac), produsen vaksin Covid-19 CoronaVac® telah diimplementasikan di 60 negara dan kawasan termasuk Indonesia.
Kali ini, Sinovac menyelenggarakan simposium ‘Indonesian Congress Symposium on Combating COVID-19 Pandemic without Boundaries’.
Acara ini menghadirkan para pakar dari berbagai institusi kesehatan serta perwakilan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk berbagi pengalaman dan penelitian terbaru seputar Covid-19 serta vaksinasi di Indonesia.
Data dari sejumlah lembaga kesehatan independen menunjukkan bahwa CoronaVac® aman bagi anak usia di atas 3 tahun, lansia di atas 60 tahun, serta ibu hamil dan menyusui dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang rendah.
Selain itu, pada simposium ini terungkap bahwa dosis ketiga CoronaVac® sebagai booster dapat meningkatkan antibodi sebesar 20 kali bagi penerima vaksin usia 18-59 tahun dan lebih dari 30 kali bagi penerima lansia 60 tahun ke atas.
Clinical Researcher of Sinovac, Yaping Qiao PhD, mengemukakan,“Berdasarkan penelitian, CoronaVac® menunjukkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang rendah sehingga aman bagi anak usia di atas 3 tahun, lansia di atas 60 tahun, serta ibu hamil dan menyusui."
Dalam uji klinis CoronaVac® di sejumlah negara dari tahun 2020-2021, KIPI pada anak > 3 tahun sebagian besar adalah grade 1 dan 2 yang berupa nyeri ringan serta demam ringan setelah penyuntikan.
Sedangkan pada studi yang dilakukan pada ibu hamil dan menyusui di Brasil pada periode April – Agustus 2021, insidensi KIPI sebanyak 74,1 per 100.000 dosis dan merupakan KIPI terendah dibandingkan empat vaksin COVID-19 lainnya yang digunakan di Brazil.”
Yaping Qiao PhD menambahkan, “Pada Oktober 2021, penelitian di Chili mengungkapkan pemberian vaksin booster meningkatkan kemampuan CoronaVac® dalam mengurangi tingkat keparahan COVID-19 dari 56% menjadi 80%."
"Selain itu, pemberian booster juga meningkatkan efektivitas CoronaVac® dalam mencegah perawatan di rumah sakit dari 84% menjadi 88%,” jelasnya
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid., menjelaskan, “Pandemi Covid-19 makin berkembang dengan munculnya mutasi virus baru seperti Omicron yang telah terdeteksi di beberapa negara, termasuk di Indonesia."
Penambahan kasus terus terjadi dan per 14 Januari 2022 tercatat 572 kasus Omikron di Indonesia dengan 455 kasus merupakan kasus impor dan 117 kasus transmisi lokal.
"Meskipun gejala yang muncul dari varian ini tergolong ringan, namun tetap diwaspadai karena Omikron memiliki sifat penularan yang sangat cepat. Fenomena ini menunjukkan bahwa semua pihak harus tetap waspada akan ancaman Covid-19 lainnya di masa depan," katanya.
Oleh karena itu, untuk menghadapi perkembangan yang terjadi selama pandemi Covid-19 dibutuhkan kolaborasi yang solid antara pemerintah, akademisi, asosiasi profesional dan swasta.
"Peran para peneliti sangat penting dalam menghadapi pandemi ini dan kami sangat mengapresiasi inisiatif dari Sinovac melalui simposium antar institusi ini sebagai kesempatan untuk berbagi wawasan,” tutur Nadia.
dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid menambahkan, “Melihat efektivitas booster dalam mengurangi tingkat keparahan covid-19 dan perawatan di RS, pemerintah mengajak masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas booster gratis yang telah tersedia.”
Chief Business Officer of Sinovac, Helen Yang, mengatakan, “Sinovac meyakini bahwa solidaritas dan kerjasama berbagai institusi adalah siasat pertahanan paling ampuh untuk mengatasi pandemi Covid-19."
"Sebagai bagian komitmen kami untuk mendukung upaya Indonesia dalam penanganan Covid-19, kami mengadakan ‘Indonesian Congress Symposium on Combating Covid-19 Pandemic without Boundaries’," paparnya.
"Yaitu sebuah platform yang mengikutsertakan pembicara dari berbagai institusi terkait untuk berbagi riset ilmiah dan temuan terkini dari vaksin CoronaVac®. Kami berharap kesempatan ini mampu meningkatkan kapabilitas Indonesia dalam mengatasi pandemi Covid-19,” jelas Yang. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Utang Jatuh Tempo Jumbo Tahun Depan, Pemerintah Harapkan Investor Reinvestasi
Ketahanan Kesehatan Global
Akses Patogen Bisa Hemat Waktu Lebih Cepat Tanggulangi Pandemi
Hak Paten Bisa Menjadi Masalah Vaksin dalam Akses Patogen
Lonjakan Kasus Myopia pada Anak, Dokter Sarankan Cara Ini Agar Berkurang
Jemaah Haji Diingatkan Tetap Waspada Kasus Mers di Arab Saudi
Serangan Israel Tewaskan Perempuan dan Anak-Anak di Jabalia Gaza
Ini Tanda Pembesaran Kelenjar Getah Bening pada Anak yang Patut Diwaspadai
Anak Harus Disiapkan Agar Mandiri Sebelum Masuk SD
Ini Tips Menyiapkan Mental Anak Agar Bersemangat Masuk Sekolah
APH Berspektif Gender Dibutuhkan dalam Penanganan Kasus Kekerasan Seksual
Tips Menyiapkan Anak Masuk Sekolah
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap