visitaaponce.com

BMKG Pantau Bibit Siklon 91W yang Terbentuk di Utara Indonesia

BMKG Pantau Bibit Siklon 91W yang Terbentuk di Utara Indonesia
Petugas BMKG mencatat angka yang ditunjukkan alat termometer suhu di BMKG Karangploso, Malang, Jawa Timur, Rabu (24/11/2021).(ANTARA/ARI BOWO SUCIPTO )

JAKARTA Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) BMKG memantau pertumbuhan Bibit Siklon Tropis 91W yang terbentuk di sekitar Samudra Pasifik barat sebelah timur Filipina bagian selatan atau tepatnya di 8.3°LU 128.0°BT dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 20 knot (37 km/jam) dan tekanan udara minimum di sekitar pusat sistem mencapai 1008 hPa.

"Sistem Bibit Siklon 91W bergerak ke arah barat hingga barat laut mendekati wilayah daratan Filipina dan semakin menjauh wilayah Indonesia," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangannya Senin (24/1)

Dalam periode 24 jam kedepan masih berada pada kategori rendah untuk menjadi sistem Siklon Tropis. Suatu kriteria bahwa Bibit Siklon dapat dikatakan meningkat menjadi Siklon Tropis adalah apabila kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai minimal 35 knot (65 km/jam).

Baca juga: KPAI Catat 5.953 Kasus Pelanggaran Hak Anak Selama 2021

Keberadaan Bibit Siklon Tropis 91W tersebut dapat membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin di wilayah perairan Laut Sulu, Laut Sulawesi dan perairan sebelah utara Maluku Utara. "Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah pusat tekanan rendah dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut di yang terbentuk di wilayah perairan," sebutnya.

Dalam 24 jam kedepan Bibit Siklon Tropis 91W ini dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi gelombang di wilayah Indonesia sebagai berikut tinggi gelombang 2.5 - 4.0 meter (Rough Sea): di Perairan Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, Perairan utara Kep.Halmahera, Laut Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.

BMKG melalui Jakarta TCWC terus melakukan pemantauan perkembangan Siklon Tropis dan aktivitas dinamika atmosfer lainnya beserta potensi dampak cuaca ekstremnya. Terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, masyarakat diimbau untuk menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak

Selanjutnya menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya.

"Mewaspadai potensi dampak seperti banjir/bandang/banjir pesisir, tanah longsor dan banjir bandang terutama di daerah yang rentan," pungkasnya.

Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, dapat langsung mengakses:

1.Website https://www.bmkg.go.id,;

2.Follow media sosial @infobmkg;

3.Aplikasi iOS dan android "Info BMKG";

4.atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. (H-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat