visitaaponce.com

LLDikti Wilayah III Jakarta dan Universitas Gunadarma Gelar Vaksinasi Booster

LLDikti Wilayah III Jakarta dan Universitas Gunadarma Gelar Vaksinasi Booster
LLDikti Wilayah III Jakarta dan Universitas Gunadarma Gelar Vaksinasi Booster(Dok. LLDikti Wilayah III,)

Meningkatnya persebaran varian Omicron di tengah menggelora nya kampus-kampus di DKI Jakarta untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) seakan menjadi dilema yang tak kunjung henti. Di satu sisi, kalangan mahasiswa harus diselamatkan dari learning loss dan learning poverty yang dapat menghambat pembangunan manusia unggul di Republik Indonesia, namun di sisi lain keselamatan dan kesehatan menjadi prioritas utama.

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III, Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P. menuturkan, “Langkah mitigasi harus kita kejar. Salah satunya bersinergi bersama Perguruan Tinggi yang memiliki program studi kesehatan dan kedokteran, yaitu mempercepat booster,” ucapnya ketika memberikan sambutan pada pembukaan acara sentra vaksinasi LLDikti Wilayah III bersama Universitas Gunadarma dan RS Puspa Husada Bekasi, di Kantor LLDikti Wilayah III, Jl. SMA 14 Cawang Jakarta Timur, Selasa (25/1).

Pada saat yang bersamaan pula, Rektor Universitas Gunadarma, Prof. Dr. E. S Margianti mengatakan "Kegiatan Vaksinasi Booster Ke-3 Universitas Gunadarma dengan LLDikti Wilayah III merupakan kesinambungan dari Vaksinasi Covid-19 yang pertama dan kedua. Kegiatan ini melibatkan semua pihak yang dilibatkan dan pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada Ibu Kepala Lembaga LLDikti Wilayah III yang mengizinkan pelaksanaan Kegiatan Vaksinasi Booster Covid-19”.

Akselerasi program vaksinasi terus dilakukan oleh pemerintah. Selain itu juga, masyarakat harus waspada dengan terus disiplin menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Dengan dilakukannya booster, hal ini akan meningkatkan imunitas individu pada persebaran virus Covid-19 saat pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). “Booster kita percepat, sehingga metode pembelajaran yang dihadiri secara fisik dapat disesuaikan dengan aturan yang ada di kampus, misalnya sudah bisa berjalan 100 persen atau masih harus 50 persen," tambah Paris.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat