visitaaponce.com

Raker FKIP se Indonesia di UNS Sepakati Guru Harus Kuat Literasi

Raker FKIP se Indonesia di UNS Sepakati Guru Harus Kuat Literasi
Rapat Kerja pimpinan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) se-Indonesia di kampus UNS, Surakarta, Jawa Tengah(MI/WIDJAJADI)


UNIVERSITAS Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jawa Tengah, menjadi tuan rumah rapat kerja pimpinan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) se-Indonesia yang berlangsung sejak Sabtu (29/1).

Raker yang dihadiri 32 Dekan FKIP se Tanah Air itu digelar untuk menyamakan persepsi dan penguatan sinergitas antarpimpinan FKIP.

Ketua Forum Komunikasi Dekan FKIP se-Indonesia, Prof Mahdum menegaskan ada empat pokok bahasan utama dalam rapat kerja. Salah satunya peran Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam sinergi akselerasi tentang pengembalian learning loss selama covid-19.

"Guru ke depan harus mempunyai kekuatan literasi, khususnya eterampilan sosial awareness dan komunikasi. Siswa kita juga perlu diberikan semacam kekuatan seperti peningkatan digital skill dan kreativitas," papar Mahdum di UNS Inn, Kentingan itu.

Sementara Dekan FKIP UNS Mardiyana mengedepankan perlunya koordinasi penyamaan persepai dan sinergitas, mengingat mulai 1 April nanti program studi yang ada di kependidikan akan diakreditasi oleh lembaga akreditasi mandiri kependidikan.

Ia menambahkan, koordinasi dan sinergitas ini sangat perlu, agar persiapan dari masing-masing universitas terukur dan menghasilkan kualitas unggul. "Kita saling bekerja sama, memotivasi dan saling memberikan pencerahan terkait tata kelola pelaksanaan program-program di FKIP, khususnya dalam menyiapkan SDM guru."

Terlebih lagi, karena kondisi daerah sangat berbeda, permasalahan pun sangat berbeda. Kondisi Jawa, Sumatra, Kalimantan, Papua, Sulawesi pasti ada perbedaan sehingga perlu ada kebijakan sesuai situasi di lapangan.

Pada kesempatan itu, Rektor UNS Prof Jamal Wiwoho meminta  seluruh elemen dalam sebuah institusi pendidikan harus sigap menghadapi berbagai problematika yang hadir, salah satunya arus perubahan yang sangat cepat.

"Nampaknya kebutuhan akan sekolah masa depan yang dihuni insan-insan intelektual muda akan bekerja dengan memadukan ilmu pengetahuan dan kecerdasan digital melalui pembelajaran kreatif dan eksploratif," kata Jamal.

Oleh karena itu, dia mengajak seluruh FKIP di Indonesia menyiapkan  calon guru dan guru untuk menjadi penghuni sekolah masa depan. Salah satunya dengan memberikan kemerdekaan dan kesempatan seluas-luasnya kepada guru untuk belajar dan merancang masa depan siswanya.

Jamal juga berpesan agar Pendidikan Profesi Guru (PPG) mampu menghadirkan program dan inovasi baru yang relevan dengan kebutuhan guru dan sekolah masa depan.

Dalam raker FKIP se Indonesia ini, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka ikut urun rembug lewat kehadirannya secara daring. Ia menyampaikan agar guru sadar teknologi yang berkembang sangat pesat, bersamaan dengan wabah covid-19, sehingga mampu memperlancar proses pwmbelajaran siswa.

"Berikan contoh yang baik bagi anak-anak karena kita menghadapi kehidupan yang berubah sangat cepat. Revolusi industri juga mengubah peranan atau tugas guru. Saya menyambut baik forum ini," pungkas Gibran. (N-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat