visitaaponce.com

Menjelang Bonus Demografi, Presiden Indonesia Hanya Punya Waktu 2 Tahun

Menjelang Bonus Demografi, Presiden: Indonesia Hanya Punya Waktu 2 Tahun
Pembelajaran tatap muka dengan melakukan protokol kesehatan di Fakultas Hukum UNS, Solo, Jawa Tengah, Rabu (7/4/2021)(ANTARA/Maulana Surya)

INDONESIA diperkirakan akan mengalami bonus demografi atau kenaikan jumlah penduduk usia kerja pada 2030-2035. Karenanya, menurut Presiden Joko Widodo penyiapan sumber daya manusia berkejaran dengan waktu.

"Kita berkejaran hanya punya waktu 2 tahun bisa berubah atau tidak. Dalam bonus demografi 2030-2035, habis kita kalau tidak cepat berubah," tegas presiden saat hadir dalam Dies Natalies ke- 46 Universitas Sebelas Maret (UNS), di Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (11/3). Turut mendampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menerima penghargaan dari UNS dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Baca juga: Kasus Pernikahan Anak Indonesia Peringkat Ketujuh Dunia

Presiden mengingatkan universitas harus cepat belajar dengan perubahan dalam menyiapkan sumber daya manusia. Jokowi meminta perguruan tinggi bisa menghasilkan talenta digital. Dengan diterapkannya kampus merdeka, menurut presiden mahasiswa bisa belajar dari mana saja dan di mana saja. Kampus berperan mengarahkan.

"Sehingga saya minta yang namanya program studi, program studi sekarang ini hanya relevan lima tahun. Hati-hati dengan kecepatan zaman sekarang ini," tutur presiden.

Presiden mengakui pembubaran program studi sulit dilakukan. Apalagi membentuk program studi baru. Tetapi, saat ini presiden menjelaskan kewenangan itu sudah didelegasikan oleh kementerian pada universitas "Padahal setahu saya kewenangannya sudah didelegasikan pada perguruan tinggi jangan menyalahkan kementerian," ucap Presiden. (H-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat